Bendungan Sukamahi Berpotensi Jadi Wisata Di Kabupaten Bogor

oleh -46 views
presidenri.go.id-23122022213855-63a5bd7f3bae06.44625401
Foto : BPMI Setpres

Panennews.com – Bendungan Sukamahi merupakan salah satu bendungan yang menerapkan konsep bendungan kering dry dam yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selain memiliki fungsi untuk mereduksi banjir, Bendungan Sukamahi menyimpan potensi besar untuk menjadi area wisata.

Presiden Joko Widodo menyebut gaya arsitektur Bendungan Sukamahi yang apik mampu menjadikan bendungan tersebut sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Bogor.

“Kalau kita lihat arsitekturalnya ini sangat bagus untuk wisata, baik (bendungan) Ciawi dan Sukamahi. Dua-duanya akan dipakai untuk wisata,”. Ungkap Presiden, dalam keterangannya usai peresmian Bendungan Sukamahi, pada Jumat, (23/12/2022).

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko menjelaskan bahwa sebagai kawasan wisata, pemerintah telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung yang dapat dimanfaatkan masyarakat saat berkunjung ke Bendungan Sukamahi. Fasilitas yang dipersiapkan yaitu penginapan, taman, rumah kaca greenhouse, dan tempat ibadah.

Baca Juga :   Perhatikan Petani, Presiden Ajak Pemimpin Dunia Perkuat Pasokan Air

Selain itu, Jarot pun berharap konsep ekosistem yang diterapkan dapat menjadikan Bendungan Sukamahi sebegai destinasi pariwisata premium.

“Masyarakat bisa menikmati udara yang segar, badan sehat, paru-paru bersih, dan bisa berpariwisata dengan keluarga tanpa, tidak terlalu jauh dari Jakarta,”. Ungkapnya.

Sebelum meresmikan Bendungan Sukamahi, Presiden Jokowi bersama sejumlah rombongan terbatas juga sempat meninjau area tanaman hidroponik yang ada di kawasan tersebut. Jarot mengatakan, area tanaman hidroponik tersebut memanfaatkan areal pembuangan atau disposal dan telah direncanakan sejak pembangunan konstruksi bangunan berlangsung.

Baca Juga :   Menparekraf Dorong Santri Kembangkan Wisata Di Bondowoso

“Pada saat konstruksi ini lahannya sempit. Kami harus mencari, membebaskan lahan untuk disposal, tumpukannya. Tetapi kami tidak membiarkan tumpukan disposal itu menjadi mubazir. Kami bangun menjadi hidroponik dan area kegiatan yang bisa menjadikan pariwisata,”. Ungkap Jarot.

Sementara itu, Jarot menuturkan, sejumlah bibit buah mulai ditanam dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik. Apabila berkunjung pada saat panen, tambah Jarot, masyarakat dapat memetik langsung buah yang ditanam di sana.

“Ini ada melon premium, lalu juga ada ginseng, ada stroberi, ada juga buah langka. Ada namanya alpukat aligator, ada sawo sapote yang besarnya hampir 1 kilo lebih, lalu juga ada anggur Brasil,”. Tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.