Sagu Jadi Solusi Jitu Hadapi Tantangan Krisis Pangan Dunia

oleh -56 views
GAT05802_1
Foto : Dok. Ditjen Perkebunan

Panennews.com – Sagu semakin menarik untuk dikulik. Tak hanya diandalkan untuk menopang ketahanan pangan bahkan energi sekaligus menumbuhkan ekonomi wilayah dan nasional, bahkan hasil olahannya pun menjadi kesempatan besar bagi petani maupun pelaku usaha perkebunan untuk mengembangkan menjadi beragam varian produk turunannya yang strategis dan menguntungkan.

“Ini merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan sagu Indonesia ke pasar global, membuka peluang pasar baru karena sagu beserta produk turunannya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan, baik sebagai penyokong ketahanan pangan maupun bahan pangan alternatif serta substitusi tepung terigu,”. Ungkap Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan. Pada hari kamis, (24/11/2022) Di Jakarta.

Andi Nur menambahkan, Sagu ini salah satu terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) menjawab tantangan krisis pangan dunia, melalui program unggulan Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu Sagunesia. Kebijakan pengembangan Sagunesia berupa Pengembangan sagu untuk kemandirian pangan lokal menghasilkan tepung sagu dengan memberikan bantuan UPH dan alat pengolahan sagu skala poktan, Pengembangan tepung sagu untuk substitusi Impor dalam kegiatan tahun 2022-2024, dan Pengembangan gula cair untuk kemandirian lokal/skala rumah tangga, serta Pengembangan sagu untuk menghasilkan bio-etanol.

Baca Juga :   Festival Belimbing Jingga, Angkat Ikon Buah Khas Jepara

“Pengembangan sagu tentu perlu didukung pemberdayaan petani lokal, kreativitas dalam menghasilkan beragam varian olahan sagu dengan memperhatikan positioning dan kemasan produk sagu sehingga dapat bersaing di pasar global dengan penguatan promosi pemasaran produk turunannya termasuk melalui e-commerce. Kita perlu konsisten dan butuh sinergi bersama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha perkebunan, pakar praktisi dan pekebun serta pihak terkait lainnya, demi mengoptimalkan sagu ini tetap terjaga kualitasnya dan ketersediaan stok bahan baku terjamin,” tambahnya.

Baca Juga :   Demo Masak Olahan Sagu, Langkah Kongkrit Promosikan Bahan Pangan Lokal

Selain itu, Perlu juga penguatan aspek perbenihan, infrastruktur, penyediaan alsintan yang akan digunakan untuk menghasilkan produk turunan sagu, perkuat kelembagaan pekebun atau korporasi/kemitraan, pengawalan dari hulu hingga hilir, peningkatan SDM, dan mendorong pemanfaatan KUR kredit serta investasi.

Adapun gerakan pembangunan industri tepung sagu harus sejalan dengan perluasan pasar dan peningkatan konsumsi. Penyuluhan dan atau edukasi pangan (food education and extension) perlu dilakukan secara intensif, sistematis, masif secara berkelanjutan, sehingga masyarakat mengetahui dan mensikapi fungsi sagu sebagai pasokan bahan pangan pokok, cara pengolahannya dan aspek kesehatan.

Sehingga kedepan, baik dari sisi pemerintah, petani maupun pelaku usaha serta pihak terkait lainnya, memiliki keselarasan arah strategi, saling menguatkan dan memperkokoh bersama menjadikan sagu solusi dari krisis pangan dunia dan semakin terbuka luas pasar sagu di kancah Internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.