Kemendag Targetkan 250 Ribu UMKM Terdigitalisasi

oleh -79 views
DDGk8b4X_album_image
Foto : Biro Humas Kemendag

Panennews.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menargetkan sebanyak 250.000 usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) terdigitalisasi melalui platform niaga elektronik/niaga- el (e-commerce). Untuk itu, Kemendag memperkuat kolaborasi dengan GoTo (Gojek dan Tokopedia). Sepanjang 2021, belanja daring (dalam jaringan) terbukti mampu menghasilkan transaksi hingga Rp401 triliun. Dengan digitalisasi UMKM, terutama pedagang pasar rakyat, jumlah ini diharapkan terus meningkat.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan pada Konferensi Maju Digital: Digitalisasi Pasar Via Ekosistem GoTo pada hari Kamis (27/10/2022) di Jakarta. Acara ini digelar oleh Gojek, Tokopedia, dan Goto Financial.

“Untuk mewujudkan target sebanyak 250.000 UMKM terdigitalisasi, kami siap terus bekerja sama dengan PT GoTo. Saya yakin GoTo dapat berperan penting sebagai platform digital yang mengintegrasikan on-demand services melalui entitas-entitas di dalam perusahaan,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, digitalisasi pasar rakyat merupakan salah satu tugas yang diamanatkan Presiden Joko Widodo kepada Kemendag. Hal ini penting dilakukan agar para pedagang pasar rakyat dapat bersaing dengan para pedagang yang menjajakan barangnya secara daring.

Baca Juga :   Gunakan Platform Digital, Kemendag Dorong Akses Ekspor UMKM

Adapun Kemendag bekerja sama dengan berbagai loka pasar/ride hailing untuk membantu proses ‘on boarding’ para pedagang ke dalam aplikasi. Salah satu yang sudah dilakukan yaitu kolaborasi dengan Tokopedia untuk mendorong pasar masuk ke dalam aplikasi Tokopedia. Saat ini, program tersebut telah berjalan di 10 pasar di seluruh Indonesia.

“Kerja sama dengan platform digital seperti Tokopedia mampu menyediakan wahana berjualan secara daring bagi Pasar Rakyat. Dengan digitalisasi, akses konsumen terhadap barang yang dijual akan semakin mudah. Dengan akses yang mudah, diharapkan para pedagang dapat terus meningkatkan transaksinya yang diperoleh para pedagang,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Mendag Zulkifli Hasan menuturkan, pola belanja masyarakat di era perkembangan niaga-el mengalami perubahan karena pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan kenaikan konsumen yang berbelanja hanya melalui niaga-el dari sebesar 11 persen menjadi 25,5 persen di 2021; sebesar 86,5 persen konsumen memilih lokapasar (marketplace) sebagai tempat belanja daring; serta sebanyak 23 persen UMKM telah terhubung dengan platform niagal-el.

Baca Juga :   Kehadiran Listrik, Tingkatkan Produktivitas Pertanian Di Ponorogo

Selama pandemi Covid-19, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, terjadi peningkatan konsumen yang bertransaksi secara daring melalui niaga-el. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah transaksi daring melalui niaga-el yang mencapai Rp401 triliun selama tahun 2021. Nilai ini meningkat 58 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, potensi penguna niaga-el di Indonesia mencapai 88,1 persen (184 juta orang) dari total jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar 210 juta orang.

“Untuk itu, potensi pasar yang sangat besar tersebut perlu dimanfaatkan oleh pedagang pasar rakyat dengan ikut mengadaptasi pola transaksi secara digital, sehingga pedagang dapat meningkatkan omsetnya melalui transaksi secara daring,”. Ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.