Panennews.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki berupaya mendorong UMKM menuju digital dengan meningkatkan literasi dan iklim bisnis yang kondusif serta terus menumbuhkan lebih banyak wirausaha muda yang kreatif dan inovatif.
“Beberapa hal yang kami lakukan salah satunya dengan menciptakan ekosistem usaha yang baik dan sehat melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024,”. Ungkap MenKopUKM Teten Masduki dalam Webinar G20 bertajuk DEWG 2022 Digitalizing Indonesia’s Informal Economy, secara berani, Selasa (06/09/2022).
Selain itu, kata Menteri Teten, dukungan lain yang diberikan oleh pemerintah yaitu dengan membuka akses pasar terhadap produk UMKM dan koperasi, melalui skema 40 persen belanja pemerintah atau sebesar Rp 400 triliun untuk tahun 2022 yang dialokasikan khusus untuk menyerap produk UMKM dan koperasi.
Adapun KemenKop UKM juga menyediakan fasilitasi pembiayaan melalui KUR dan LPDB. Tak hanya itu, platform digital juga telah dibangun untuk memberikan pelayanan bagi UMKM.
Menteri Teten menegaskan, KemenKop UKM mendukung percepatan transformasi digital secara holistik dengan memprioritaskan digitalisasi pada 7 aspek, yaitu akses pasar, pemantauan kualitas produksi, akses keuangan dan pembiayaan, manajemen organisasi, kapasitas produksi, pasokan, dan distribusi atau logistik.
“Kami juga memiliki strategi dalam pemulihan transformatif melalui program transformasi usaha informal ke formal dengan target 16 persen usaha mikro informal bertransformasi ke formal dan 26,5 persen sampai 30,8 persen proporsi UMKM dapat mengakses kredit lembaga keuangan formal,”. Jelas Menteri Teten.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika I Nyoman Adhiarna mengatakan saat ini masih terdapat tantangan untuk mendigitalisasi pelaku UMKM. Tantangan ini datang dari para pelaku UMKM yang masih memiliki keraguan untuk mengadopsi teknologi digital.
“Dari survei yang kami lakukan, pertanyaan keraguan ini karena berbagai hal. Faktor umur menentukan, juga ketidakpercayaan menjadi faktor digital lainnya. Ini berpengaruh terhadap adopsi teknologi digital,”. Ungkap Nyoman.
Padahal, menurut dia, adopsi digital ini membawa banyak manfaat bagi pelaku UMKM. Keuntungan yang didapat dikatakannya akan lebih banyak jika UMKM mengadopsi teknologi digital.
Maka dari itu, dia sangat penting diberikan literasi digital kepada masyarakat sehingga UMKM memiliki keyakinan terhadap pemanfaatan teknologi digital dan juga tentunya agar lebih berkembang lagi UMKM di negara maju Indonesia.