KKP Berikan Pelatihan Filter Garam Buka Tutup di Banyuwangi untuk Kurangi Ketergantungan Impor Garam

oleh -46 views
humas KKP

Panennews.com- Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) menggelar pelatihan Filter Garam Buka Tutup untuk mengurangi ketergantungan masyarakat dengan garam impor, pelatihan dilakukan di Banyuwangi pada Kamis (22/7). Pelatihan ini dihadiri oleh 261 Peserta dari 24 Provinsi di Indonesia dan digelar secara Online yang dipandu oleh para pelatih dari BP3 Banyuwangi.

Kepala BRSDM KP, Sjarief Widjaja mengatakan dalam pelatihan ini diharapkan kedepan dapat menghasilkan hasil produksi garam yang baik. Selain itu Di masa pandemi saat ini, garam sangat dibutuhkan masyarakat karena manfaatnya yang dapat mencegah dan mengobati anosmia sehingga dengan pelatihan ini, dapat menghasilkan produksi garam yang baik dan berkualitas, serta dapat meningkatkan produksi garam nasional baik untuk konsumsi maupun industrii.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilia Pregiwati mengatakan teknologi yang sudah lama dikembangkan yakni Teknologi Ulir Filter (TUF) Geomembran dan sistem tunnel. Pelatihan ini juga diperuntukkan Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat, perlu adanya inovasi dan penerapan teknologi yang tepat guna.

Baca Juga :   Wakil Ketua Perpadi: Beras Cukup Sampai Akhir Tahun

“Sudah banyak sekali teknologi yang dikembangkan di masyarakat, dalam pembuatan garam. Mungkin pernah dengar dengan sistem teknologi ulir filter geomembran dengan penggunaan filtrasi untuk memisahkan impurities pada air tua yang menuju ke kolam kristalisasi buka tutup,” jelas Lilly.

Lilly juga menambahkan, adanya pelatihan ini dapat menjadi upaya untuk menghasilkan garam dengan kualitas tinggi. “Mudah-mudahan dengan upaya yang kita lakukan setelah pelatihan dengan pembuatan filter garam buka tutup ini, dapat meningkatkan produksi garam dan memenuhi kadar NaCl,” tambah Lilly.

Kepala BP3 Banyuwangi, Achmad Subjakto menanggapi hal tersebut. Ia menyampaikan pelatihan Pembuatan Filter Garam Buka Tutup ini, merupakan pengembangan dari kaji widya dari BP3 Banyuwangi.

Baca Juga :   KKP Perketat Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang Laut Berisiko Tinggi

“Kegiatan ini merupakan pengembangan dari kaji widya yang dilakukan oleh beberapa kaji terap, masyarakat, serta ada juga mahasiswa yang ikut terlibat di dalam pelaksanaan pelatihan produksi garam dengan sistem geomembran. Geomembran ini juga ada sub sistem lain yaitu sistem filter tutup air yang diistilahkan menjadi garam buka tutup,” papar Achmad.

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari para peserta, salah satunya Emanuel Erwin, peserta asal Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Ia menyampaikan, pelatihan ini kedepannya tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas garam, tetapi juga dapat diterapkan untuk kegiatan diluar pergaraman. Harapannya, pada pelatihan ini para peserta dapat menerapkan teknis penggaraman secara mandiri agar dapat meningkatkan produksi garam yang melimpah dan berkualitas tinggi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.