Panennews.com- , Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi syariah sebagai arus perekonomian baru yang berpotensi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Potensi ekonomi syariah, atau sering pula disebut ekonomi halal, dapat dilihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan populasi muslim dunia. Diperkirakan akan mencapai 27,5% dari total populasi dunia pada 2030 dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara muslim, serta munculnya pasar halal potensial seperti China dan India.
Ekosistem ekonomi syariah termasuk produk halal perlu terus dikembangkan melalui riset. Sehingga, ekspor produk halal Indonesia bisa terus bertumbuh dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Internasional (OKI) baru mencapai US$ 45 miliar atau setara 12,5% dari total perdagangan Indonesia sebesar US$ 369 miliar pada 2018. Untuk itu, perlu ada peningkatan riset di bidang ekonomi dan keuangan syariah, termasuk penerapan teknologi di dalam membangun industri produk halal di Indonesia.
Masih dalam rangkaian Serial Ramadhan Bersama MES dari 28-30 April 2021, talk show seri keempat digelar Sabtu, 1 Mei 2021 di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat secara hybrid. Acara ini sekaligus menutup rangkaian Serial #RamadhanBersamaMES selama empat hari ke belakang.
Mengangkat tema “Membangun Ekosistem Ekspor Halal UMKM Indonesia”, talk show ini dihadiri oleh Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI – Wakil Ketua Umum 2 PP MES dan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI – Wakil Ketua Umum 3 PP MES sebagai Keynote Speaker; M. Anwar Basori, Ketua Komite Ekspor Halal PP MES.
Dalam kesempatan itu KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal yang memberikan sambutan pada acara ini; serta narasumber Dr. Kasan, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI; Kokok Alun Akbar, Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, dan Amalia Jayanti Abdullah, CEO Amalia Group yang memberikan pemaparan terkait pentingnya membangun ekosistem ekspor halal UMKM di Indonesia.
Berperan sebagai moderator dalam talk show ini, Danial Iskandar Yusuf, Wakil Ketua Komite Perdagangan dan Logistik PP MES.
Dalam kesempatan ini, Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI – Wakil Ketua Umum 3 PP MES sebagai Keynote Speaker menceritakan sekilas perjalanannya dari masa remaja sebagai pengurus Masjid di kampung halaman, maupun pengalaman sebagai aktivis semasa kuliah.
Dengan latar belakang tersebut, Bahlil merasa dekat dengan pergerakan dari Masjid dan semacam ini dan menyambut dengan antusias inisiatif lintas organisasi yang dirangkum dalam kegiatan #RamadhanBersamaMEs.
“Dalam perjalanannya, Rasulullah pun membangun agama Islam melalui pasar. Hari-hari ini, anak muda yang berada di OKP lebih banyak yang lebih ingin menjadi karyawan, PNS, dan politisi. Satu hal yang tertinggal adalah fokus terhadap ekonomi. Oleh sebab itu, anak muda harus mengubah mindset dan memperkokoh konsistensi,” ujarnya.
Bahlil juga menekankan bahwa bicara usaha tidak harus selalu berpatok pada modal. Sebaliknya, yang terpenting saat ini adalah gagasan terlebih dahulu.
“Perlu ada kolaborasi antara yang memiliki gagasan dengan yang memiliki kapital,” tambahnya.
Sebagai Keynote Speaker selanjutnya, Muhammad Lutfi, Menteri Perdagangan RI – Wakil Ketua Umum 2 PP MES menyampaikan,
“Dalam 20 tahun ke depan, ekonomi Indonesia akan naik kelas; Indonesia harus menjadi tuan rumah produk sendiri. Inilah saatnya ekonomi kembali dari Masjid. Di Kementerian Perdagangan sendiri, dua fokus yang akan digencarkan adalah industri Muslim Fashion dan Halal Food.” Lutfi ingin ada tindak lanjut yang konkrit setelah acara hari ini.
“Saya mengajak Menteri Investasi Dinda Bahlil, Professor KH. Nasaruddin, dan Saudara Arief untuk berdiskusi terkait coaching pengusaha muda di Masjid. Gerakan ekonomi dari Masjid harus benar-benar kita mulai hari ini,” tukasnya