Panennews.com-, Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan Profesor Rokhmin Dahuri menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan strategi khusus dalam meningkatkan target penerimaan negara bukan pajak atau PNBP dari sektor perikanan.
Adapun strategi yang sudah ditetapkan oleh KKP antara lain menetapkan startegi berkelanjutan dalam sub sektor perikanan tangkap. Seperti yang sudah dilakukan yaitu dengan mendorong sistem bio-ekonomi perikanan tangkap yang bisa Mensejahterahkan nelayan secara adil.
“Kita mendorong sistem bio-ekonomi perikanan tangkap yang menghasilkan hasil tangkapan ikan yang mensejahterakan seluruh nelayan secara berkeadilan, dan dapat memelihara keberlanjutan (sustainability) stok ikan beserta ekosistem perairannya,” Kata Prof. Rokhmin Dahuri pada saat menjadi narasumber Dialog Pergerakan, Yang digelar secara virtual oleh Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Jum’at (23/4).
Selain itu Prof. Rokhmin juga menambahkan bahwa ada lima tujuan manajemen pembangunan sistem perikanan tangkap yakni pertama, Produktivitas & produksi meningkat sampai batas maksimum lestari (MSY). Kedua, Nelayan sejahtera.
Ketiga, kontribusi terhadap perekonomian meningkat (PDB, ekspor, PNBP, PAD, dan tenaga kerja meningkat. Keempat, sumber daya ikan (SDI) dan ekosistemnya berkelanjutan dan kelima, usaha perikanan tangkap harus berkelanjutan atau sustainable.
Sementara itu Prof. Rokhmin juga menyampaikan ntuk mewujudkan kelima tujuan tersebut, pihaknya mendorong pemerintah menjalankan 11 program yaitu Pertama, penyediaan 5.000 Kapal Ikan modern.
“Untuk yang diatas 50 GT (gross tone) beroperasi di atas 12 mil, Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI), dan laut Internasional,” Kata Prof. Rokhmin.
Guru Besar IPB ini juga menyampaikan strategi kedua yang dilakukan oleh KKP yaitu dengan modernisasi kapal ikan dan nelayan tradisional. Ketiga, Optimalisasi Perikanan PUD. Keempat, Penerapan Responsible Fisheries dan Best Handling Practices. Kelima, Revitalisasi dan pembangunan baru pelabuhan perikanan sebagai Kawasan Industri Perikanan Terpadu. Keenam, Percepatan penyelesaian pembangunan dan operasionalisasi 13 SKPT.
“Ketujuh, Penyediaan sarana produksi perikanan tangkap dan jaminan pasar ikan hasil tangkap nelayan dengan harga sesuai nilai keekonomian,” tegas Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara itu.
Kedelapan, penerapan system logistik perikanan nasional (SISLOGKANNAS) secara terpadu. Kesembilan, pemberantasan IUU Fishing. Kesepuluh, Pengelolaan lingkungan. Kesebelas, mitigasi dan adaptasi GCC dan lainnya.
Adapun Prasayarat Keberhasilan Program Optimalisasi PNBP Perikanan Tangkap, lanjut Rokhmin Dahuri adalah pertama, semua jenis pemungutan PNBP (SDA dan Non-SDA) jangan membuat nelayan dan perusahaan perikanan merugi.
“Tetapi juga jangan merugikan negara,” ujarnya.