Panennews.com – Siapa yang tak kenal tanaman cengkeh, jenis komoditi rakyat ini sudah sejak zaman dahulu dibudidayakan menjadi sebuah tanaman yang sarat akan nilai ekonomis. Salah satu masyarakat yang membudidayakan tanaman dengan nama latin Syzygium aromaticum L. Merr. and Perr. adalah masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas, provinsi Kepulauan Riau.
Diketahui sejak sekitar tahun 1970-an masyarakat Anambas menaman cengkeh seperti varietas Siputih yang cukup baik dengan produktivitasnya juga tinggi. Lebih lanjut, pada tahun 2019 muncul varietas baru dari tanaman cengkeh yang berasal dari Riau ini yang diberinama Siantan Agribun.
Melansir dari laman Badan Litbang Kementerian Pertanian bahwa pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) serta Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan melakukan penilaian dan menetapkan pertanaman cengkeh di Desa Tiangau Pulau Siantan sebagai Blok Penghasil Tinggi (BPT). Hasil seleksi individu pohon unggul pada BPT Tiangau, terpilih 20 pohon induk (PIT) yang diajukan untuk dilepas.
Pada sidang pelepasan varietas tahap II tanggal 18 Oktober 2019 di Solo, Tim Penilai Varietas Tanaman (TPV) Perkebunan menyetujui untuk melepas 20 PIT cengkeh Tiangau sebagai varietas unggul dengan nama Siantan Agribun.
Keunggulan dari cengkeh varietas Siantan Agribun, selain produksi bunga per pohon, keunggulan lain adalah keseragaman cukup tinggi, ukuran bunga lebih besar (0,41 ± 0,02 g) dari cengkeh Zanzibar, kadar ß-caryophyllen 20,26 ± 2,38% dan humulene 2,12 ± 0,33%.
Adanya varietas unggul baru, ketersediaan benih bermutu untuk pengembangan cengkeh di Indonesia lebih terjamin. Potensi benih cengkeh Siantan Agribun mencapai 50.000 benih per tahun. Pelepasan varietas cengkeh Siantan Agribun sebagai varietas unggul baru diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh petani cengkeh di Indonesia, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi, produkvitas dan mutu cengkeh nasional.