Panennews.com – Nelayan di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, mengakui bahwa proses perizinan usaha perikanan kini semakin cepat. Hal itu disampaikan nelayan saat berbincang dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Jumat (13/11).
“Bagaimana pengurusan izin, cepat atau seperti apa prosesnya?” tanya Menteri Edhy.
“Cepat pak,” ujar Robin, nelayan yang sehari-hari beraktivitas di Pelabuhan Sorong.
Menteri Edhy menjelaskan, kemudahan perizinan usaha memang menjadi fokus utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sesuai amanat Presiden Joko Widodo. Salah satu wujudnya, KKP telah meluncurkan aplikasi Silat pada akhir tahun 2019.
Silat merupakan sistem pengurusan izin kapal dibawah naungan Ditjen Perikanan Tangkap. Dengan aplikasi itu, pengurusan izin yang tadinya memakan waktu 14 hari, kini beres dalam satu jam. Sejauh ini, lebih dari 4.000 izin yang sudah dikeluarkan oleh KKP melalui aplikasi Silat.
Saat berinteraksi langsung dengan nelayan, Menteri Edhy juga meminta mereka tetap memperhatikan keselamatan saat melaut. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang.
“Perhatikan juga kesehatan, jangan sampai terinfeksi Covid,” ujarnya.
Sementara itu, Robin mengaku tak menyangka disapa Menteri Edhy. Momen itu langsung dimanfaatkannya untuk menyampaikan kondisi nelayan dan penyerapan hasil perikanan di Sorong.
Robin berharap pemerintah memberi bantuan alat tangkap dan tempat penyimpanan ikan.
“Ini untuk pertama kali saya interaksi dengan Pak Menteri, senang rasanya,” aku nelayan berumur 36 tahun tersebut.
Kunjungan kerja Menteri Edhy ke Sorong dalam rangka meresmikan pelaksanaan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang di Papua Barat, bersama Kementerian PPN/Bappenas. KKP berperan menyiapkan tempat untuk pelaksanaan program tersebut.