Panennews.com – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko menyampaikan bahwa generasi mudah haruslah ikut andil dan berkontribusi di dalam dunia pertanian baik dalam konteks teknologi maupun pada budidayanya. Hal itu disampaikan dalam acara webinar virtual “Membaca UU Cipta Kerja Dalam Perspektif Politik Pertanian”, Jumat (6/11).
Moeldoko menambahkan bahwa petani muda haruslah memiliki visi yang menjangkau ke depan karena pada saatnya nanti akan menghadapi populasi Indonesia lebih kurang sampai dengan 305 juta jiwa dikemudian hari.
“Pemuda tani perlu bervisi masa depan dan berwawasan luas serta berjiwa kewirausahaan yang tidak mudah menyerah pada keadaan” paparnya.
Selain itu, mantan Panglima TNI itu juga menyoroti berbagai segi positif dari UU Cipta Kerja diantaranya penciptaan lapangan kerja untuk menggerakkan ekonomi, penyederhanaan perizinan, pemberian kemudahan usaha dan investasi, serta pengadaan lahan untuk kepentingan umum dan bank tanah.
“Kalau sebelumnya (perizinan) UMKM saja bertele-tele, sekarang sudah tidak lagi” terangnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Jawa Timur ini juga memaparkan bahwa HKTI merupakan ujung paling depan dalam memantau kondisi pangan nasional.
“HKTI senantiasa memantau kondisi pangan dari lapangan, memberikan masukan kepada pemerintah agar pelaksanaan UU Cipta Kerja dapat menikatkan iklim usaha, kepastian hukum, dan mampu memberikan manfaat untuk kemakmuran rakyat” paparnya.
Oleh karenanya, lanjut Moeldoko, pihaknya akan menghimbau kepada pemerintah untuk tidak mengimpor beras pada saat panen raya nasional. Hal ini menurutnya karena untuk lebih menjaga kestabilan harga dan memproteksi para petani.