Panennews.com – Ikan Nila tentu sudah cukup populer di masyarakat Indonesia. Sudah banyak para pembudidaya yang mengembangkan dan membudidayakan ikan dengan latin Oreochromis niloticus ini. Salah satu ciri dari ikan ini dalam membudidayakan diantaranya mudah beradaptasi, pengembangbiakannya cepat, dan relatif beranak banyak.
Akan tetapi dalam membudidaya ikan ini, tentu tak lepas dari yang namanya penyakit. Oleh karenanya sebenarnya hal ini dapat dideteksi lebih dini untuk mengantisipasi segala kemungkinan penyakit yang ada pada ikan ini. Di kutip dari laman Twitter Kementerian Kelautan dan Perikanan, ada beberapa kriteria untuk dapat mendeteksi ikan nila yang cenderung sakit.
Salah satu cirinya yaitu seringnya ikan nila yang berenang tidak beraturan. Selain itu juga dapat dikenali ikan nila yang sakit dengan warna tubuh yang tidak cerah, mata bengkak, dan adanya luka dipermukaan pada tubuh ikan. Hal lainnya yang dapat diketahui yaitu cenderung tidak nafsu makan.
Dari beberapa hal di atas, ada beberapa penyebab yang dapat analisa lebih lanjut. Salah satu yang harus mendapatkan perhatian khusus yaitu apakah adanya kemungkinan ikan tersebut keracunan limbah industri, bahan kimia, pestisida, limbah berat, dan anomia.
Penyebab lainnya juga dapat terjadi dari segi malnutrisi seperti rendah protein yang dapat menyebabkan reproduksi tidak sempurna dan menghambat pertumbuhan ikan tersebut. Adapun mata yang menonjol juga bisa jadi kekurangan vitamin A.
Oleh karenanya ada baiknya jika terjadi hal yang demikian sebaiknya ditindaklanjuti dan berkomunikasi dengan penyuluh dari dinas terkait yang terdekat di lingkungan Anda.