Panennews.com – Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali sektor peternakan. Salah satu yang cukup merasakan hal tersebut yaitu sebagian pedagang hewan kurban pada tahun ini.
Salah satunya yaitu Andi (41) yang kami temui di Jalan H. Adam Malik, Cipadu, Tangerang Selatan, Rabu (15/7). Ia mengaku bahwa penjualan tahun ini sedikit mengalami penurunan. Hal ini ia terangkan karena banyak sekolah-sekolah yang tidak melakukan kegiatan kurban karena pandemi Covid-19.
“Iya ada pengaruhnya, karena banyak sekolah-sekolah yang biasanya mengadakan kegiatan kurban, di tahun ini tidak mengadakan” terangnya.
Andi menjelaskan bahwa untuk harga sapinya sendiri, ia tidak menurunkan harganya. Ia masih yakin bahwa animo masyarakat masih besar dalam hal berkurban yang nantinya akan mendongkrak dalam penjualan sapinya.
“Saat ini saya tidak menurunkan harganya, masih (tetap) stabil” jelasnya.
Andi melanjutkan bahwa sapi-sapi tersebut ia datangkan dari berbagai daerah seperti Lamongan dan Bali. Ada beragam jenis sapi yang dijual mulai dari sapi lokal hingga jenis sapi Limousine.
Dari beberapa sapi yang ada, Andi membanderol dengan harga yang variatif, mulai dari 17 juta hingga jenis sapi premium yang dibanderol sampai dengan 60 juta. Seluruh sapi yang ia jual juga sudah mendapat sertikasi dari Dinas terkait.
“Sapi-sapi di sini sudah tersertifikasi semua” ungkapnya.
Andi menerangkan bahwa tahun lalu ia mampu menjual sampai dengan 90 ekor sapi. Adapun di tahun ini, lapak daganganya baru dibuka mulai pekan lalu, dan sudah terjual sampai 20 ekor sapi. Untuk tahun ini stok sapi yang ada dilapaknya sekitar 60 ekor sapi.
“Harapan saya tahun ini dapat terjual lebih banyak dari tahun lalu” pungkasnya.