Panennews.com – Bulan April adalah awal musim Srikaya (apple custard). Selama bulan itu sampai dua bulan berikutnya, pedagang Srikaya akan tumpah di sisi jalan Raya Bluto dan Pasar Anom Baru Sumenep.
Di Madura, buah srikaya banyak ditemukan di daerah Bluto dan Saronggi. Hal ini karena buah srikaya cenderung tumbuh subur di daerah dataran tinggi. Sebelum membeli Srikaya, perlu ditanyakan terlebih dahulu betthellah (asalnya). Jika berasal dari Langsar Saronggi atau Bluto, sudah bisa dipastikan punya kualitas yang lebih baik dari daerah lain.
Buah tropis yang termasuk dalam keluarga annonacea dan memiliki kekerabatan dengan sirsak ini biasanya dijual seharga Rp.25.000/klasah (keranjang) kecil.
Dalam semusim pohon srikaya dapat berbuah dalam tiga kali siklus, sekali panen ada petani yang sampai menghasilkan setengah ton srikaya.
Srikaya menjadi buah primadona disebabkan rasanya yang manis dan legit. Srikaya dari Bluto dan Saronggi adalah srikaya dengan daging yang tebal sehingga tidak nampak berpasir.
Biji yang ada di dalam daging tersebut biasanya berukuran kecil. Pada tahun 2018 srikaya milik Anisah Kurniawati pernah menjadi srikaya terbesar dalam festival srikaya Sumenep, ukurannya sebesar kepala bayi.
Selain rasanya yang manis dan legit, buah srikaya juga banyak memberi banyak manfaat, terutama untuk kesehatan. Di dalam buah srikaya terkandung antioksidan dan vitamin C yang bisa membantu membasmi radikal bebas.
Buah ini juga mengandung banyak sumber kalsium, zat besi, potasium, niasin, vitamin A, serat, dan magnesium. Kandungan itu berfungsi untuk menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, rambut, kulit, dan tulang sehat. Srikaya juga bisa membantu menyembuhkan masalah terkait gusi.
Kandungan lainnya adalah kalori tinggi dan gula alami. Dengan demikian, srikaya dapa dijadikan makanan ringan yang sangat sehat dan bergizi, dikonsumsi dalam bentuk smoothies, jus buah, dessert, dan es krim.
Di India, biji srikaya ditumbuk dan dioleskan untuk dijadikan bahan membasmi kutu rambut. Sementara itu, biji srikaya juga bisa dijadikan pestisida nabati.
Adapun ekstrak biji srikaya dapat dimanfaatkan sebagai pengendali serangan hama ulat Spodoptera litura, Plutella xylostella, dan rayap tanah. Kandungan biji srikaya tersebut sangat berfungsi sebagai racun perut pada serangga hama tersebut.
Tetapi, walaupun memiliki rasa yang manis dan legit serta banyak manfaat, tidak disarankan memakan buah srikaya secara berlebihan.
