Panennews.com – Kementrian Kelautan dan Perikanan KKP terus melakukan langkah dan terobosan baru dalam pelaksanaan program bantuan kapal perikanan. Salah satu nya yaitu akan lebih melibatkan calon penerima kapal perikanan bantuan dari pemerintah.
Seperti yang dipaparkan oleh Dirjen Perikanan Tangkap KKP, M. Zulficar Mochtar, pendekatan serta penerapan asas keberterimaan dan keterlibatan calon penerima dalam merencanakan dan mengadakan kapal bantuan. Asas perencanaan kapal bantuan melalui pendekatan “keberterimaan” bertujuan agar pada saat kapal diserahkan tidak ada penolakan yang diakibatkan karena kapal yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan penerima.
Kapal bantuan tersebut di uji coba melaut (sea trial) di galangan Ronie Marine, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah selama tiga hari pada tanggal 15-17 Agustus 2019. Di sini Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) melalui Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan (KAPI) pada tahap pertama mengundang 30 perwakilan koperasi nelayan calon penerima penerima kapal dan perwakilan Dinas Perikanan.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut secara berkelanjutan, sebagian nelayan kecil kita dihadapkan pada keterbatasan sarana penangkapan ikan yang dimiliki untuk mengakses serta memanfaatkan sumber daya ikan tersebut. Untuk itu, pemerintah hadir memberikan solusi antara lain melalui program bantuan kapal perikanan yang digenjot dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Zulficar Mochtar.
Lebih lanjut keterlibatan yang dimaksud adalah mulai memilih design kapal, mesin, hingga alat penangkapan ikan. Tidak sampai disitu saja, pada tahap proses pembangunan di galangan juga akan diundang untuk melihat hingga sea trial. Hal ini dimaksudkan agar calon penerima bantuan benar-benar ada rasa memilki dan tercipta suasana bahwa kapal tersebut milik mereka sendiri.
Keteribatan calon penerima bantuan dalam setiap tahapan pengadaan kapal yaitu mulai memilih desain kapal, mesin dan alat penangkapan ikan yang sesuai dengan kebutuhannya, sampai dengan proses pembangunan diundang ke galangan untuk melihat prosesnya, hingga sea trial. Hal ini dimaksudkan agar calon penerima bantuan benar-benar ada rasa memilki dan tercipta suasana bahwa kapal tersebut milik mereka sendiri.
Selama kurun waktu tahun 2015 hingga 2018, jumlah bantuan KKP yang disalurkan tak kurang dari 2.215 unit kapal dengan berbagai tipe dan ukuran. Bantuan tersebut diberikan kepada koperasi nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia. Selanjutnya, di tahun 2019 ditargetkan tambahan bantuan kapal perikanan sebanyak 300 unit.
“Tidak hanya berhenti di situ, upaya membantu calon penerima terus dilakukan termasuk pasca serah terima kapal. Penerima akan difasilitasi dengan permodalan dan pelatihan pemeliharaan mesin maupun kapal jika terjadi kerusakan, agar penerima benar-benar mandiri,” tandasnya.
