Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan nilai tambah produk cat fish (ikan lele dan patin) Indonesia dengan membangun sinergitas ekosistem usaha di hulu dan hilir.
Sinergi ini ditandai lewat penandatanganan Nota Kesepakatan antara Asosiasi Pengusaha Cat fish Indonesia (APCI) dengan Asosiasi Pengusaha Jasa boga Indonesia (APJI) pada akhir Desember lalu.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, mengungkapkan cat fish merupakan komoditas penting perikanan budidaya Indonesia.
Data KKP menunjukkan produksi lele secara nasional tahun 2023 mencapai 1,14 juta ton sementara patin mencapai 348 ribu ton, atau sekitar 27% dari total produksi perikanan budidaya di luar rumput laut.
“Preferensi konsumen dalam rumah tangga secara nasional untuk cat fish yaitu 11,02% berada di peringkat 3, setelah kelompok TCT (Tuna-Cakalang-Tongkol) dan Tilapia (Nila-Mujair),” urainya.
Sementara itu, Direktur Pengolahan Ditjen PDS, Widya Rusyanto mengatakan nota kesepakatan antara APCI dan APJI merupakan tindak lanjut hasil diskusi seminar cat fish day yang diselenggarakan di Semarang pada 7 November 2024.
Kala itu, APJI menyampaikan bahwa permintaan produk cat fish untuk katering sangat besar namun terkadang produknya belum memenuhi standar, khususnya terkait glazing.
“Nah kebutuhan ini direspons APCI sebagai produsen dan menyatakan kesiapan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” tutur Widya.
Melalui kerjasama ini, Widya juga mendorong penggunaan produk olahan cat fish dalam program makan bergizi mengingat APJI sebagai konsultan gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Terlebih selain nutrisinya baik, lele dan patin juga disukai oleh masyarakat.
“Penting diperhatikan untuk produk yang ditawarkan harus tanpa duri sehingga mudah untuk dikonsumsi,” katanya.
Adapun Ketua Umum APCI, Susilo Hartoko menyebut kepengurusan organisasinya telah menjangkau 20 Provinsi di seluruh Indonesia.
Dia menegaskan kesiapannya untuk mendukung sekaligus memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi, baik dari sisi spesifikasi, kualitas, serta kontinuitas pasokan.
Selain itu, APCI telah membentuk Koperasi Produsen dan Pemasaran sebagai wadah usaha dan bentuk pengawasan standar produk cat fish yang dihasilkan.
Ke depan, Hartoko berencana membuat semacam sentra gudang beku di lokasi-lokasi yang strategis agar produk-produk anggotanya dapat didistribusikan dengan baik ke sejumlah wilayah.
“APCI siap menjamin kualitas produk baik di sisi hulu maupun sisi hilir sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan komoditas lainnya,” tutur Hartoko.