Dampak Cuaca Buruk, 134 Sapi Potong Terpapar PMK di Pasuruan

oleh -6 views
VaksinasiMassalYogya
Foto : Ditjen PKH

Panennews.com – Sejak muncul kembali pada desember 2024 lalu, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan masih bermunculan hingga kini.

Dari data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, hingga hari minggu kemarin, tercatat ada 134 sapi di Kabupaten Pasuruan yang terserang PMK. Dari jumlah tersebut, 94 ekor sudah dinyatakan sembuh, kemudian 24 ekor sakit dan 16 sapi mati.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan, drh Ainur Alfiah mengatakan ratusan sapi yang terserang PMK seluruhnya merupakan sapi potong. Sedangkan sapi perah, pihaknya belum menerima adanya laporan sapi yang terjangkiti PMK.

“Sampai sekarang belum ada laporan PMK yang menyerang sapi perah. Semuanya sapi potong,” ucap Alfiah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (07/01/2025).

Baca Juga :   Komisi IV Soroti Pentingnya Kesehatan Hewan Ternak Di Kulon Progo

Dijelaskannya, masih bermunculannya penyakit PMK di Kabupaten Pasuruan disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya karena dampak cuaca buruk hingga faktor pergantian cuaca. Yakni curah hujan yang cukup tinggi di setiap harinya.

Selain itu, jumlah sapi potong yang divaksin juga masih sedikit lantaran masih ditemukan adanya penolakan dari para peternak setiap kali program vaksinasi akan dilakukan.

Dari total populasi sapi potong yang mencapai sekitar 100 ribu-an ekor, jumlah yang sudah divaksin tak lebih dari 40 persen, sehingga ini jadi PR besar untuk vaksinasi bisa kembali digenjot setelah ada bantuan dari pusat.

“Harusnya vaksin booster lagi, tapi untuk saat ini vaksinnya belum ada atau belum dikirim dari Pemerintah Pusat,” singkatnya.

Baca Juga :   NTB Menuju Provinsi Bebas PMK Hewan Ternak

Dengan semakin banyak sapi yang terserang PMK, Alfiah menegaskan pihaknya telah mengusulkan penambahan vaksin kepada Pemerintah Pusat.

Selain itu, Ia juga menghimbau kepada para peternak agar dapat mengisolasi ternak yang sakit atau terduga sakit.

Tak selesai sampai di situ, untuk sapi yang sakit harus segara diobati dengan memberikan antibiotik, vitamin dan obat-obatan supporttif lainnya, penyemprotan di lingkungan kandang dan di Pasar Hewan, serta melakukan tracing dan suvellaince berbasis laporan masyarakat.

“Kalau sudah marak lagi, perhatikan SOP yang baik dan betul sebelum mengamati dan memeriksa,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.