Panennews.com – Jamur shitake merupakan salah satu jenis jamur yang berasal dari Asia Timur, khususnya Jepang dan juga China. Meski begitu, perkembangan jamur ini sudah banyak tersebar.
Bukan hanya di Jepang dan China, jamur ini bahkan sudah tersebar hingga Asia Tenggara. Termasuk juga, banyak tersebar dan dibudidayakan di negara Indonesia.
Secara morfologi, jamur shitake ini memiliki bentuk seperti payung dengan tudung berwarna cokelat tua. Adapun batangnya berserat keras dengan insang berwarna putih pudar.
Lebih lanjut, jamur yang berasal dari Asia Timur ini memiliki ukuran yang sangat bervariasi. Jamur shitake muda biasanya memiliki ukuran yang mencapai kisaran antara 4 – 6 cm.
Sedangkan jamur shitake berusia tua, tentunya memiliki ukuran yang lebih besar. Adapun ukuran shitake tua biasanya bisa mencapai kisaran antara 6 – 8 cm dengan tudung yang besar.
Umumnya, jamur ini termasuk jenis jamur yang paling mudah dibudidayakan. Pasalnya, jenis jamur ini dapat tumbuh subur pada permukaan kayu dengan intensitas kelembaban tinggi.
Oleh sebab itu, sebagian pembudidaya jamur ini biasanya menggunakan kayu basah untuk mengembangkan dan membudidayakan jamur yang kerap disebut jamur cokelat ini.
Selain itu, terlepas dari pembudidayaannya yang mudah. Jamur ini juga mengandung banyak nutrisi serta vitamin seperti serat, protein, antioksidan, selenium, dan vitamin B.
Di samping itu, cita rasa jamur dari Jepang ini juga tergolong lezat. Oleh sebab itu, dapat digunakan sebagai campuran dalam masakan seperti tumisan sayur, sup, dan juga semur.
Lebih lanjut, bahkan keberadaan jamur Asia Timur ini sudah cukup terkenal sebagai menu vegetarian yang sangat mendunia.