Panennews.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan saat memberi pernyataan ke insan pers, menyatakan rakornya guna memperkuat upaya pemerintah dalam mengejar pencapaian swasembada pangan.
Terlebih, nantinya pada saat panen raya beras di 2025, seluruh Pemda bersama Perum Bulog harus bahu-membahu.
“Kita hari ini rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh kabupaten/kota. Pertama (bahas) mengenai swasembada. Tema besarnya swasembada pangan. (Lalu) Panen (beras) nanti akan maju, biasanya panen raya itu Maret April, ini panen raya akan bergeser. Nanti panen raya Februari Maret. Oleh karena itu harus bisa diserap Bulog. (Tolong) di monitor betul oleh Kepala Daerah,” terang Zulhas, Selasa (24/12/2024).
“Jangan sampai nanti (panen raya) Februari dan Maret, petani gabahnya tidak terserap. (Terkait) harga kami sudah runding antara Rp 6.500 apa 7.000 (per kilogram). Nanti akan kami laporkan kepada Bapak Presiden untuk kita putuskan harga gabah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menko Pangan Zulhas pun optimis panen raya di 2025 akan menorehkan angka yang impresif. Pasalnya, proyeksi produksi beras di Januari-Februari 2025 telah mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut BPS, estimasi produksi beras di Januari 2025 bisa mencapai 1,2 juta ton dan Februari 2025 bisa 2,08 juta ton. Sementara pada Januari dan Februari tahun 2024 ini masing-masing ada di angka 0,87 juta ton dan 1,39 juta ton.
“Dari BPS, Januari Februari (produksi beras) naik. Semua naik. Naiknya hampir 1 juta ton. Doakan ya. Itulah kalau kita berani. Presiden kita semangatnya luar biasa. Sekira Allah meridhoi tahun depan, kita mudah-mudahan seterusnya banyak beras juga jagung ya,” pungkas Zulhas.