Dukung Swasembada Pangan, SMKN 63 Jakarta Ajak Anak Muda Terjun ke Pertanian

oleh -9 views
DSC_0368
Foto : Dok. Panen News

Panennews.com – Sekolah SMKN 63 Jakarta Selatan (Jaksel) memiliki tanggung jawab besar agar anak didiknya bisa mencintai dan terjun langsung ke dunia pertanian.

Pasalnya, pemerintahan saat ini tengah menggaungkan dunia pertanian untuk mencapai swasembada pangan nasional.

Hal itu disampaikan oleh Desi Herawaty, Dewan Guru SMKN 63 Jaksel. Ia melanjutkan, bahwa Indonesia sudah saatnya mengurangi impor dan memiliki ketahanan pangan yang sangat besar.

“Sudah saatnya Indonesia mengurangi impor bahan pangan, jangan ketergantungan kepada luar negeri terus. Keputusan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan kami mendukungnya” ujar Desi Herawaty, kepada Tim Panen News di lingkungan SMKN 63 Jaksel, Senin (23/12/2024).

Mengingat, dunia pertanian ini sangat membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini terbukti, SMKN pertanian ini tengah membudidayakan tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan sayur masyarakat. Khususnya, untuk mencapai swasembada pangan.

Baca Juga :   Hari Pangan Dunia: Indonesia Usung Tema Teknologi Industri Pertanian

“Dunia pertanian ini sangat penting dalam membantu ketahanan pangan, terbukti di SMK ini ada tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan membantu pemerintah mencapai swasembada pangan” lanjutnya.

Oleh sebab itu, sekolah pertanian yang berada di Kawasan Jagakarsa, Jaksel ini tengah mencari cara. Agar anak muda, khususnya anak didik dari sekolah tersebut memiliki keinginan yang kuat agar melirik dunia pertanian.

“Pihak dari sekolah kami juga dari dahulu mencari cara, bagaimana anak muda khususnya anak didik kita agar melirik dunia pertanian. Karena kita sadar jika tidak adanya re-generasi di pertanian, siapa yang akan meneruskan kebutuhan pangan kita” tuturnya.

Lebih lanjut, Ia meyakinkan anak didiknya bahwa dunia pertanian tidak harus selalu tentang terjun ke sawah atau pun kotor-kotoran. Menurutnya, ada sejumlah metode pertanian yang dapat diaplikasikan seperti urban farming dan teknologi smart farming.

Baca Juga :   Mentan SYL : Mengkonsumsi Beras Petani, Perputaran Ekonominya Besar

“Pertanian itu tidak harus tentang kotor-kotoran atau pun terjun ke sawah. Saat ini, ada metode pertanian yang cocok digunakan misalnya urban farming dan teknologi seperti smart farming” lanjutnya.

Lebih jauh, dirinya pun mengatakan metode urban farming sangat mendukung anak muda untuk terjun ke pertanian. Mengingat, urban farming atau pun smart farming mengandalkan teknologi canggih dan memanfaatkan ruang perkotaan untuk perkebunan.

“Dengan urban farming, tidak ada alasan lagi untuk anak muda terjun ke pertanian. Karena metode ini memanfaatkan ruang perkotaan untuk perkebunan dengan teknologi canggih. Seperti di lingkungan SMKN 63 ini sudah melakukannya” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.