Panennews.com – Untuk mencegah penyebaran rabies, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, bersama Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, menggelar vaksinasi rabies.
Adapun itu dengan metode door to door di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Kegiatan ini berlangsung pada 17-18 Desember 2024.
Vaksinasi ini dilakukan dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga yang memelihara anjing. Selain pemberian vaksin rabies, petugas juga mengambil sampel darah anjing untuk mengukur tingkat kekebalan tubuh mereka terhadap virus rabies.
Adapun pengambilan sampel ini dilakukan sebelum anjing divaksinasi, dan hasilnya akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas vaksin dalam membangun kekebalan tubuh.
Setelah dua bulan pasca-vaksinasi, hewan anjing tersebut akan kembali diuji dengan pengambilan sampel darah untuk memeriksa respon antibodi terhadap vaksin rabies.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan efektivitas vaksinasi rabies pada hewan penular rabies (HPR), yang dalam hal ini adalah anjing.
Kementan menegaskan pentingnya vaksinasi rabies untuk mencegah penularan virus yang dapat mengancam kesehatan manusia, mengingat 90% kasus rabies di Indonesia ditularkan melalui gigitan anjing.
Oleh karena itu, masyarakat yang memiliki anjing dan belum divaksin diimbau untuk segera menghubungi Dinas Pertanian setempat agar hewan peliharaan mereka mendapatkan vaksin rabies secara gratis.
Kepala BBVet Denpasar, I Ketut Wirata, menjelaskan bahwa vaksinasi rabies sangat penting untuk mengurangi risiko penularan kepada manusia.
“Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Melalui vaksinasi ini, kami berupaya melindungi masyarakat sekaligus menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).
“Kami juga ingin mengingatkan pemilik anjing untuk tidak hanya memberikan vaksin, tetapi juga memastikan anjing mereka terawat dengan baik untuk mengurangi potensi penularan.” lanjutnya.
Kegiatan vaksinasi ini memiliki nilai strategis mengingat Kabupaten Bangli merupakan lokasi salah satu destinasi wisata terkenal, Desa Penglipuran.
Pada tahun 2023, desa ini dianugerahi penghargaan sebagai best tourism village oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Pemerintah berharap dengan adanya vaksinasi rabies, risiko wabah yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan pariwisata dapat ditekan.
“Kegiatan vaksinasi ini juga sangat penting bagi kawasan wisata seperti Desa Penglipuran. Kami ingin memastikan bahwa para wisatawan merasa aman dan nyaman saat berkunjung, dan itu hanya bisa tercapai jika kita menjaga kesehatan hewan, termasuk anjing yang ada di sekitar area wisata.” Tutup I Ketut.
Lebih jauh, Kementan menegaskan komitmennya untuk terus mendukung upaya pencegahan penyakit hewan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Melalui program vaksinasi ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi masyarakat Bali, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman rabies.