Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkenalkan inovasi teknologi pengeringan rumput laut sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer di kawasan Silvofishery Marana di Maros, Sulawesi Selatan.
Hasil inovasi Smart Fisheries Village (SFV) Mekanisasi Perikanan, Loka Riset Mekanisasi Pengolahan Hasil Perikanan (LRMPHP) Bantul itu akan menjaga kualitas stabilitas produktivitas masyarakat pembudidaya, khususnya ketika musim hujan. Inovasi tersebut ke depannya akan diaplikasikan di Silvofishery Marana, Maros.
Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, menyampaikan bahwa kolaborasi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan teknologi tepat guna yang mendukung peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat pesisir.
“Dengan adanya sinergi antar Unit Pelaksana Teknis di bawah BPPSDM KP, kami dapat mengoptimalkan pengembangan alat dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, seperti teknologi pengeringan rumput laut ini. Inovasi ini merupakan bentuk nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi yang berdaya guna bagi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor perikanan,” ungkap Nyoman, Rabu (13/11/2024).
Sejak tahun 2024, LRMPHP mengemban tugas melaksanakan SFV Mekanisasi Perikanan, yang bersifat dukungan atas pelaksanaan SFV UPT yang telah berjalan.
Fokus utama kegiatan SFV merupakan optimalisasi aset LRMPHP untuk mendesain dan merancang bangun alat pengolahan hasil perikanan guna mendukung kegiatan SFV.
Kepala LRPMH, Kartika Winta Aprilia menjelaskan bahwa alat pengering rumah kaca dipergunakan untuk meningkatkan efisiensi pengeringan rumput laut, sedangkan mesin rotary dryer dipergunakan untuk mempermudah proses pengeringan pelet ikan atau maggot.
Kedua alat tersebut secara khusus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada sektor ini.
Alat tersebut pertama kali diperkenalkan di SFV Wanamina Marana, Maros, Sulawesi Selatan, Penetapan SFV Wanamina sebagai lokasi yang akan didukung didasarkan pada hasil identifikasi kebutuhan di lapangan, spesifikasi alat dan kesiapan teknologi yang dimiliki LRMPHP.
Sementara itu, Kepala BRPBAP3 Maros, Indra Jaya Asaad menuturkan, sektor rumput laut menjadi salah satu penopang ekonomi utama masyarakat dan merupakan produk utama SFV Wanamina.
Namun, dalam memproduksi rumput laut, metode penjemuran tradisional yang bergantung pada cuaca sering kali menimbulkan kendala kualitas dan kestabilan hasil produksi.
“Dengan adanya dukungan cross-cutting dari SFV LRMPHP Bantul berupa alat pengering sistem rumah kaca dan mesin rotary dryer diharapkan dapat membantu SFV Wanamina untuk meningkatkan kualitas produk rumput laut kering yang dihasilkan. Selain itu mesin rotary dryer juga dapat dipergunakan meningkatkan efisiensi pembuatan pakan mandiri,” ungkap Indra.
Lebih jauh, pihaknya menilai inovasi ini dapat menghasilkan produk rumput laut kering yang bersih, dan proses pengeringan lebih efisien, sehingga memberikan solusi bagi masyarakat pesisir, khususnya bagi pembudidaya rumput laut di Silvofishery Marana yang mengalami kendala pengeringan rumput laut terutama pada musim hujan.