Panennews.com – Produk buah anggur shine muscat asal China yang ditengarai memiliki kandungan residu pestisida yang melebihi batas aman telah membuat masyarakat khawatir. Sebab buah anggur berwarna hijau kekuningan itu cukup mudah ditemukan di toko-toko buah.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB Ni Nyoman Darmilaswati mengatakan, di era pasar bebas seperti sekarang ini, sebenarnya pemerintah daerah tak bisa serta merta melarang datangnya komoditas dari luar negeri, termasuk buah-buahan.
Karena itulah konsumen harus bijak memilih produk yang dikonsumsinya agar tak memberi dampak buruk bagi kesehatan.
“Ini era pasar bebas, tapi semua itu tergantung konsumen. Selera konsumen, mau yang luar mau yang lokal. Namun lebih aman memang yang lokal, karena mutunya paling tidak kita tahu pestisidanya mungkin berkurang,” kata Ni Nyoman Darmilaswati . akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, Pemprov NTB sudah memiliki peraturan gubernur (Pergub) bela beli produk lokal. Sehingga masyarakat diharapkan lebih mengedepankan produk atau buah lokal yang kandungan bahan kimianya relatif lebih aman.
Disamping lebih aman, buah lokal biasanya lebih segar dan lebih murah.
“Kalau dengan lokal itu kita sudah tahu, apa sih yang kita perlakukan dengan tanaman itu. Dari segi luar, buah luar itu menarik, namun belum tentu (bagus) dari segi komposisinya,” katanya.
Khusus untuk produk anggur, petani anggur di NTB jumlahnya masih sedikit. Selama ini, lahan tanaman anggur masih terpusat di Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Lombok Timur (Lotim).
Sebab Bantuan Kementerian Pertanian lebih banyak untuk produk unggulan seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan manggis.