Panennews.com – Sebanyak 18 orang dari Delegasi Senator Kongres Amerika Serikat atau Anggota DPR Amerika, Delegasi International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan Perwakilan PBB, berkunjung untuk memantau pelaksanaan program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-Up Initiative (READSI) masyarakat Desa Oematnunu, Kabupaten Kupang, Rabu (09/10/2024) sore.
Program READSI sendiri adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin melalui pemberdayaan rumah tangga petani di pedesaan, dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian.
Program READSI dibiayai oleh Pemerintah Amerika Serikat melalui IFAD, sehingga beberapa Anggota Senator Kongres Amerika Serikat dengan difasilitas IFAD dan PBB, datang memantau pelaksanaan Program READSI, di Kelompok Tani Imanuel, di Desa Oematnunu.
Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba yang diwakili Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Novita Foenay, menyambut dan mendampingi ke-18 delegasi tersebut saat melakukan kunjugan pemantauan mereka.
Novita Foenay dalam sambutan mengatakan, ini adalah kehormatan besar bagi Kabupaten Kupang mendapat kunjungan dari Delegasi Senator Kongres Amerika Serikat, IFAD, dan PBB, untuk memantau pelaksanaan Program READSI di Kabupaten Kupang.
“ Program READSI di Kabupaten Kupang berjalan dengan optimal, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan daerah interfensi. Tersebar di 20 Desa pada 10 Kecamatan, dengan melibatkan 140 Kelompok Tani dan 3.500 Petani ,” kata Novita Foenay.
Program ini jelas Novita Foenay telah berjalan 5 tahun dan telah memberikan perubahan dalam pembangunan pertanian melalui berbagai aspek.
“Sebagai contoh produk unggulan Kabupaten Kupang yang ada di Desa Oematnunu ini adalah sayuran. Kini produk pertanian dari Desa Oematnunu telah menjadi salah satu pemasok utama sayuran ke Kota Kupang”, jelas Novita Foenay.
Dijelaskan Novita Foenay, dampak positif dari pelaksanaan Program READSI tidak lepas dari penerapan Tekhnologi SMART FARMING yang menjadikan pertanian berbasis ekologi yang mengutamakan efisiensi, kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas hasil produksi.
Program READSI juga dilanjutkannya, memberikan dampak positif lainnya yaitu peningkatan akses petani ke lembaga keuangan dan perluasan daerah pemasaran produk hasil pertanian petani.
Hal tersebut tentunya dapat mendorong masyarakat petani agar pola usahanya berubah dari bertani sekedar memenuhi kebutuhan keluarga, menjadi pola usaha pertanian berkonsep bisnis, yang akan memberikan keuntungan ekonomi lebih pada petani.
“Keberhasilan Program READSI ini tentu juga tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari para Penyuluh Pertanian khususnya di daerah-daerah interfens, serta Fasilitator Desa Readsi selaku pendamping teknis Program READSI di Desa. Saya berharap melalui kunjungn ini saya hubungan kerjasama yang telah terjalin bersama Amerika Serikat ini bisa berlanjut, dan Progra READSI serta program-program lainnya yang didukung Pemerintah Amerika Serikat, bisa berlanjut dan ditingkatkan di Kabupaten Kupang”, tutup Novita.
Sementara itu salah seorang Delagasi Senator Kongres Amerika Peter Yeo mengatakan, Amerika Serikat melalui IFAD akan terus memantau pelaksanaan Program READSI ini untuk memastikan bantuan yang dieberikan bermanfaat maksimal.
Program-program kegiatan pertanian yang dijalankan di Program READSI sendiri juga saat ini sedang dijalankan di Amerika Serikat, untuk meningkatkan ketahanan pangan di Amerika Serikat.
“Program ini telah memberikan manfaat bagi petani di Amerika Serikat, dengan peningkatan hasil pertanian petani di Amerika Serikat ,” kata Peter Yeo.