Panennews.com – Padi merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang bisa menghasilkan bulir gabah. Dari gabah ini, biasanya dapat menghasilkan beras sebagai bahan pokok masyarakat Indonesia.
Oleh sebab itu, tanaman padi banyak ditanam hingga dibudidayakan. Namun dalam menanamnya, tanaman padi kerap terserang hama berupa tikus. Sehingga ini bisa menyebabkan bahaya bagi tanaman padi.
Pada umumnya, hama tikus dapat merusak tanaman padi secara signifikan. Bahkan, kerusakan pun terjadi hingga mencapai 80 persen. Kondisi ini begitu buruk terhadap produktivitas tanaman padi itu sendiri.
Adapun bahaya yang mengancam jika padi terserang hama tikus yaitu dapat merusak tanaman padi mulai dari akar hingga daunnya. Pasalnya, tikus dapat menggerogoti akar yang dapat menyebabkan kerusakan dini.
Tak hanya itu, hama tikus juga dapat melahap sebagian daun padi. Kendati demikian, akar dan daun yang terserang hama padi biasanya dapat menurunkan produktivitas padi. Kondisi ini bisa menyebabkan gagal panen.
Di samping itu, tikus juga dapat menyebabkan penundaan terhadap kematangan benih. Hal ini karena hama tersebut bisa menyerang biji padi sehingga bisa merusak biji tersebut yang berdampak terhadap kematangan benih.
Yang lebih parahnya lagi, hama ini dapat membuat tanaman padi tumbuh tidak sempurna. Jika hal ini terjadi, produktivitas pun cenderung menurun sehingga pertumbuhan padi pun tidak optimal.
Lebih lanjut, hama tikus juga dapat memperlambat pertumbuhan hama padi. Pasalnya, hama ini mampu menyebar ke seluruh bagian tanaman padi. Oleh sebab itu, ini dapat memperlambat pertumbuhan padi.
Adapun dampak bahaya lebih buruk dari hama tikus yang menyerang padi biasanya dapat mengancam tanaman padi layu. Bahkan, juga membuat tanaman padi gagal panen.
Kendati demikian, hama tersebut pun harus kita cegah dan kita waspadai sedini mungkin. Agar hama ini tidak menyerang tanaman padi yang bisa membuat tanaman penghasil beras ini terganggu.