Tekan Impor Susu, Indonesia Dan Denmark Dorong Investasi Sapi Perah

oleh -14 views
bf9a39ce-b34a-46b8-ad66-acd47bb2f60c
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan pemerintah Denmark menyelenggarakan seminar bertajuk “Developing Sustainable, Resource-Efficient Dairy Production in Indonesia” di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta.

Acara ini bertujuan untuk memperkuat sektor produksi susu nasional dengan mengedepankan efisiensi sumber daya dan keberlanjutan, sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak.

Dalam sambutannya, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Sten Frimodt Nielsen, menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Denmark dalam pengembangan sektor pangan, terutama susu.

“Kami bangga dapat bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk mendukung produksi susu yang lebih berkelanjutan di Indonesia, yang sekaligus mendukung program makanan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia,” ungkap Nielsen, Kamis (12/09/2024).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda, menyampaikan target pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi perah hingga satu juta ekor pada tahun 2029. Dengan target tersebut, produksi susu nasional diperkirakan mencapai 8,17 juta ton per tahun.

Baca Juga :   Ciptakan Ekonomi Tangguh, Kemenkop UKM Bangun Ekosistem Wirausaha

“Jika target ini tercapai, kebutuhan impor susu dapat ditekan hingga hanya 4 persen dari total permintaan nasional,” ujar Agung saat hadir secara online di tempat terpisah.

Kementan, lanjut Agung, telah menyusun peta jalan percepatan pengembangan sektor susu, termasuk ujicoba gerakan minum susu gratis di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Ujicoba ini melibatkan 36 sekolah dengan total 5.619 siswa dan guru.

“Ini merupakan langkah awal dari implementasi program makanan bergizi gratis yang akan dilaksanakan secara nasional,” jelasnya.

Untuk mendukung pengembangan sektor susu, Kementan memberikan berbagai kemudahan bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi, mulai dari penyederhanaan perizinan hingga akses lahan dan insentif investasi.

“Kami berharap pelaku usaha dapat berperan aktif dalam pengembangan sektor susu di Indonesia,” kata Agung.

Sementara itu, Minister Counsellor for Food and Agriculture, Hanne Larsen, menyampaikan bahwa Denmark berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor pangan di Indonesia secara berkelanjutan.

Baca Juga :   Cegah Impor, Komisi IV Dorong Bulog Serap Beras Varietas Padi Lokal

“Kemitraan publik-swasta dapat membantu kita mengatasi tantangan di sektor pertanian, termasuk isu gizi seperti stunting,” kata Hanne.

Program makanan bergizi gratis yang diinisiasi pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima, termasuk anak sekolah dan ibu hamil.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kecerdasan generasi muda Indonesia serta mendukung pencapaian swasembada pangan pada tahun 2045.

Selain itu, Kementan juga tengah mengidentifikasi 1,5 juta hektar lahan yang akan digunakan untuk pengembangan peternakan sapi perah dan sapi potong di berbagai wilayah.

Saat ini, 66 pelaku usaha telah berkomitmen untuk memasukkan 607.859 ekor sapi potong, sementara 51 perusahaan lainnya siap mendatangkan 1.027.211 ekor sapi perah.

Pemerintah berharap, langkah ini akan mengurangi ketergantungan pada impor susu dan daging, serta membuka lapangan kerja di pedesaan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencukupi kebutuhan gizi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.