Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Badan Standardisasi Nasional (BSN) membahas langkah strategis dalam memperkuat tata kelola subsektor peternakan dan kesehatan hewan melalui pemanfaatan infrastruktur mutu nasional.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Pusat Kementan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik, daya saing produk peternakan, serta menjamin keberlanjutan produksi dan keamanan pangan nasional.
Hendro Kusumo, Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, dalam audiensi tersebut menekankan pentingnya penerapan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) di seluruh rantai produksi peternakan.
“Fokus kami yaitu memastikan penerapan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) di seluruh rantai produksi, dari hulu hingga hilir. Dengan SPK, kita dapat menjamin kualitas produk yang sesuai standar nasional dan internasional, sehingga mampu bersaing di pasar global dan memberikan kepastian usaha bagi para pelaku industri peternakan,” ujar Hendro, Kamis (19/09/2024).
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, menyatakan komitmen Kementan dalam mendukung penerapan standar mutu secara menyeluruh.
“Kami terus mendorong penerapan standar mutu untuk menciptakan tata kelola yang lebih baik dan transparan di subsektor peternakan. Ini juga akan meningkatkan kepercayaan investor, sejalan dengan target Indonesia Emas 2045,” jelas Agung.
Adapun kolaborasi antara BSN dan Ditjen PKH akan difokuskan pada pengembangan standar mutu di bidang kesehatan hewan, keamanan pangan, serta peningkatan daya saing produk peternakan lokal di pasar internasional.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih erat dalam menciptakan tata kelola yang transparan, efisien, serta mendukung kemandirian pangan dan kesejahteraan peternak nasional.