Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Serealia melakukan pembenihan padi varietas Inpari IR Nutri Zinc di area sawah Desa Tegalsari Kecamatan Jetis, Ponorogo.
Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP) Direktorat Serealia Kementan, Hasnul Fajri, saat hadir pada kegiatan ini menegaskan bahwa benih padi Nutri Zinc murni hasil rekayasa biologis.
“Penambahan kandungan Zinc semata bertujuan pemenuhan kebutuhan pangan bergizi. Stunting dapat dicegah melalui konsumsi pangan bergizi, di antaranya beras yang mengandung zinc tinggi” ujar Hasnul, di Ponorogo, Jumat (09/08/2024).
Menurut dia, rata-rata kandungan Zn pada Nutri Zinc 29,54 ppm dengan potensi kandungan 34,51 ppm dengan kadar amilosa 16,6 persen.
Peluncuran varietas padi jenis biofortifikasi itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian No. 168/HK.540/C/01/2019. Mulai tahun 2020 sampai sekarang ini, Kementan menggencarkan budidaya padi Nutri Zinc untuk mencegah stunting.
Masih kata Hasnul, padi Nutri Zinc belum begitu populer di kalangan petani. Ukuran butir berasnya lebih kecil sehingga kalah bersaing di pasaran dengan jenis Inpari 32 dan Ciherang. Tapi yang jelas, beras ini merupakan beras sehat. Kalau di pasar online, harganya mahal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo, Supriyanto menambahkan pihaknya siap mendukung budidaya padi Nutri Zinc.
Apalagi, Pemkab Ponorogo sedang berupaya ekstra menekan prevalensi stunting. Dengan varietas padi ini, stunting dapat ditekan dan segera teratasi.
“Kita mendukug penuh budidaya padi nutri zinc ini, sehingga stunting bisa dicegah dan segera teratasi dengan baik” tutupnya.