Teknologi Drum Dryer, Tingkatkan Produksi Tepung Ubi Jalar Ungu

oleh -14 views
1722491040-37444590
Foto : Dok. BRIN

Panennews.com – Ubi jalar sebagai salah satu komoditas pangan dari Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat dengan lahan seluas 3000 Ha dan produktivitas rata-rata 21 ton/Ha.

Adapun itu di Kecamatan Jalaksana, Cipicung, Cigandamekar, Cilimus, dan Pancalang. Jenis ubi jalar yang ditanam yaitu ubi jalar putih, kuning, dan ungu.

Ubi jalar sebagai inovasi pangan lokal telah dikembangkan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri Sembawa. Lokasinya di Desa Sembawa Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, dengan produk utama berupa gemblong dan keripik.

Produk yang belum dikembangkan dan sudah ada peluang pasar untuk ekspor adalah tepung ubi jalar ungu, karena terkendala dengan teknologi peralatan yang tepat guna untuk mendukung proses pembuatan tepung ubi jalar ungu.

Hal ini yang mendorong UPTD Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan dan KWT Sri Mandiri Sembawa untuk melakukan Kunjungan.

Selain itu juga melakukan uji fungsional terhadap peralatan teknologi Tepat guna Drum Dryer untuk produksi tepung ubi jalar ungu.

Keunggulan dari peralatan drum dryer ini, dilengkapi pembangkit uap yang menggunakan tungku berbahan bakar LPG. Hal ini sebagai alternatif bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memiliki keterbatasan daya listrik.

Baca Juga :   Gapoktan Pati Optimalkan Produk Pertanian Berbasis Teknologi Nano Ramah Lingkungan

Dengan adanya peralatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas UMKM dalam penggunaan drum dryer, tanpa bergantung pada pasokan listrik berkapasitas tinggi.

Ainia Herminiati Periset PRTTG BRIN dalam sambutannya mewakili Kepala PRTTG BRIN, menyampaikan rasa syukur dapat bersilaturahmi dengan KWT Sri Mandiri Sembawa, setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke Desa Sembawa beberapa waktu lalu.

“Keunggulan dari tepung ubi jalar ungu ini adalah adanya komponen bioaktif, yaitu antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Hasil analisis menunjukkan, kandungan antosianin dan aktivitas antioksidan dari ubi jalar ungu yang ditanam di Cilembu-Sumedang, Jalaksana- Kuningan, dan Banjaran-Bandung itu berbeda. Karunia dari Allah SWT. ketika budidaya di lokasi yang berbeda, memberikan hasil analisis terhadap komponen bioaktif (antosianin) yang berbeda,” tegasnya, di Jakarta, Kamis (01/08/2024).

Biasanya di luar negeri tepung ubi jalar ungu diformulasi sebagai minuman fungsional (functional drink). Hal ini menunjukkan bahwa potensi dari antosianin sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai anti aging, yang baik dikonsumsi oleh wanita dewasa.

Baca Juga :   Teknologi Galangan Kapal, Jadi Pengelolaan Sampah Laut Ramah Lingkungan

Ety Suhaeti dari UPTD Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan, yang bertindak sebagai pendamping KWT Sri Mandiri Sembawa sejak 2016, menyatakan dirinya sangat tertarik dengan pengembangan proses tepung ubi jalar dengan menggunakan peralatan teknologi tepat guna.

Karena pasar untuk tepung ubi jalar ungu sudah ada permintaan dari PT. Javara yang akan diekspor ke Italia dan Korea. Kemudian standar produk dari tepung ubi jalar ungu sudah disepakati dengan PT. Javara.

“Pada 2020 kita mulai melakukan produksi tepung ubi jalar ungu, dengan tahapan proses yang meliputi ubi jalar segar dicuci bersih, dikupas, dipotong, dikukus, dilumatkan, dikeringkan, dan ditepungkan. Kendala yang kita hadapi pada saat pengeringan, karena karakterisasi bahan ubi jalar ungu yang mengandung kadar gula, sehingga setelah proses pengeringan tekstur nya mengeras dan sulit untuk ditepungkan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.