Cegah Kapal Ikan Asing, KKP Perkuat Pengawasan Nelayan Lintas Batas

oleh -8 views
Kapal Ilegal Asal Vietnam 1
Foto : Dok. KKP

Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperingati peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Adapun hal itu sebagai salah satu wujud negara hadir memperkuat pengawasan sektor kelautan dan perikanan di teras selatan NKRI.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Dr. Pung Nugroho Saksono, A.Pi., M.M. mengatakan, pihaknya berkomitmen memperkuat pengawasan pulau-pulau terluar Indonesia untuk mengantisipasi aktifitas illegal oleh kapal ikan asing.

“Kami hadir di salah satu pulau terluar beranda Indonesia selatan untuk berkomitmen dan mengoptimalkan seluruh kemampuan pengawasan, berupa armada kapal pengawas dan satelit pengintai dari aksi pencurian sumber daya alam Indonesia,” ujar Ipunk dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (20/08/2024).

Baca Juga :   Jelang HUT Ke-25, KKP Gencarkan Sosialisasi Penertiban Rumpon

Ipunk menjelaskan, salah satu isu yang perlu diperhatikan di Kabupaten Sabu Raijua merupakan nelayan pelintas batas. Letak geografi Sabu Raijua yang berdekatan dengan negara Australia menjadi magnet untuk kegiatan illegal lintas negara.

“Beberapa bulan lalu kami mendapati dua unit kapal ikan yang diduga melakukan penyelundupan manusia (people smuggling) serta melakukan pelanggaran penangkapan ikan lintas negara tanpa dilengkapi dokumen perikanan di NTT, untuk itu kami hadir untuk melakukan pengawasan agar hal-hal tersebut tidak terulang kembali.” ujarnya.

Belum lama ini, lanjut Ipunk pihaknya bekerja sama dengan Australian Fisheries Management Authority (AFMA) Australia mengedukasi para nelayan di Kota Kupang dan Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui kegiatan Public Information Campaign (PIC) untuk tidak melakukan penangkapan ikan tanpa izin di wilayah Perairan Australia dan agar memahami resiko yang dihadapi apabila tetap melakukan pelanggaran tersebut.

Baca Juga :   Delegasi Indonesia Sampaikan Usulan Program Twin Quarantine Port Dalam Pertemuan RI-RRT di Labuan Bajo

“Kami terus berkoordinasi dengan para stakeholder hingga pemerintah daerah dalam rangka mencegah nelayan melintas batas. Salah satu solusinya yaitu dengan mencarikan alternatif mata pencaharian. Sabu Raijua dianugerahi potensi sumber daya laut yang luar biasa. Baik berupa potensi penangkapan ikan, maupun potensi budidaya ikan, budidaya rumput laut dan tambak garam. Bahkan, boleh disebut kalau Kabupaten Sabu Raijua merupakan salah satu kabupaten penghasil rumput laut dan garam terbaik” ujar Ipunk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.