Pantau Pasar Johar, Bapanas Pastikan Harga Komoditi Pangan Relatif Stabil

oleh -6 views
cabai_keriting_merah
Foto : Panen News

Panennews.com – Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), I Gusti Ketut Astawa, memantau harga bahan pangan di Pasar Johar.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil pantauan, diketahui harga maupun pasokan sejumlah komoditi pangan, relatif stabil.

Pantauan dilakukan bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Jawa Tengah Dyah Lukisari, dan Sekretaris Dishanpan Kota Semarang Pranyoto. Tampak pula Kabid Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Dishanpan Jateng Sri Brotorini dan Koordinator Wilayah 01 Johar Supana.

Pantauan dilakukan di Pasar Johar Selatan, yang menjual bahan pangan, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, beras, daging ayam, dan daging sapi. Tinjauan kemudian berlanjut di area depan Pasar Kanjengan.

Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, pantauan dilakukan untuk memonitor harga-harga bahan pangan.

Baca Juga :   Festival Ikan Asap dan Tingginya Konsumsi Ikan di Jepara

“Hasil pantauan kami, harga masih bagus, stabil. Seperti daging ayam yang berkisar Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Masih sangat bagus bagi konsumen, dan mudah-mudahan juga bagi produsen,” tuturnya, Minggu (30/06/2024).

Sementara itu, harga bawang putih terpantau berkisar Rp38 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram. Adapun komoditas bawang putih terpantau Rp28 ribu per kilogram.

Dalam sidak tersebut, diketahui harga beras SPHP dijual Rp12 ribu per kilogram. Sementara daging sapi berada di rentang harga Rp120 ribu-Rp135 ribu per kilogram. Adapun minyak goreng tercatat berada di kisaran Rp19 ribu.

Terkait harga gula pasir, Ketut menyebut, Bapanas telah mengeluarkan beleid terkait Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp17.500 di tingkat konsumen. Ia juga berharap agar harga di tingkat petani tidak anjlok, meskipun akan memasuki giling tebu.

Baca Juga :   Punya Cita Rasa Enak, Ini 3 Jenis Talas Yang Bisa Dikonsumsi

Ditambahkan, pihaknya terus bekerja sama dengan pemerintah daerah, untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.

“Dari sisi pusat kami men-trigger pemda ajak kolaborasi. Khusus untuk Provinsi Jateng sangat kolaboratif, responsif, bahkan kadang duluan turun tangan untuk memantau kondisi di lapangan. Kami di pusat memperkuat peran Bulog tatkala harga rendah di sisi hulu. Maka, peran Bulog harus kita tingkatkan peran, termasuk BUMN lainnya. Maka ini kolaboratif untuk menjaga stabilisasi hulu dan hilir,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.