Lapangan Usaha Pertanian Sedikit Melambat Di Bali, Meskipun Periode Panen di Triwulan II 2024

oleh -7 views
petani di subak Penarungan
Salah satu petani sedang menggarap sawahnya di areal lahan subak Penarungan, Bali (Panennews.com/Agung Gede Agung)

Panennews.com – Lapangan Usaha (LU) Pertaniansedikit melambat meski triwulan II 2024 merupakan periode panen, tapi tidak disertai dengan harga jual yang baik, yang juga terkonfirmasi dari data Nilai Tukar Petani (NTP) khususnya pada tanaman pangan yang turun ke level di bawah 100 sepanjang triwulan II.

Hal tersebut disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Bali, G. A. Diah Utari, Rabu, (24/7/2024) dalam keterangan tertulisnya di Renon, Kota Denpasar, Provinsi Bali.

“Artinya indeks yang diterima petani lebih kecil dari indeks dibayar petani,” cetusnya.

Selain itu, menurut Dirinya, kapasitas produksi terpakai oleh dunia usaha di Provinsi Bali triwulan II 2024 sebesar 77,93%,

“Sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 75,63%,” cetusnya.

Dirinya menyampaikan, Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kinerja kegiatan dunia usaha di Provinsi Bali tetap kuat pada triwulan II 2024.

“Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 40,60% meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat 43,55%,” paparnya.

Dirinya mengatakan, Kegiatan usaha di Bali masih tumbuh seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat, khususnya terkait aktivitas pariwisata seiring dengan cukup banyaknya hari libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, Kenaikan Isa Al Masih, Waisak dan Idul Adha, serta dimulainya periode libur sekolah pada bulan Juni.

Baca Juga :   Laiskodat : Potensi SDA NTT Akan Jadi Penyumbang Kemakmuran Negara

Hasil SKDU Bali pada periode laporan juga lebih tinggi dibandingkan dengan SKDU yang dilakukan secara nasional.

SKDU adalah survei triwulanan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.

“Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha,” ucapnya.

Selanjutnya Dirinya menyampaikan, kinerja SKDU Provinsi Bali ditopang oleh beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat.

“Adapun beberapa LU meningkat mulai, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dan Transportasi dan Perdagangan, seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata dengan banyaknya periode HKBN termasuk Idul Fitri di triwulan II 2024, serta LU Konstruksi seiring dengan dimulainya proyek-proyek terutama milik pemerintah pada triwulan II 2024,” paparnya.

Baca Juga :   Presiden Berharap, Food Estate Keroom Bisa Penuhi Kebutuhan Jagung Nasional

Penggunaan tenaga kerja mengalami fase kontraksi, sementara kondisi keuangan dunia usaha membaik secara keseluruhan, terutama pada aspek likuiditas dan rentabilitas (kemampuan perusahaan untuk mencetak laba), yaitu dimana masing-masing sebesar 73,08% dan 20,38%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan I 2024 sebesar 21,32% dan 19,38%.

Ke depan, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan III 2024 tumbuh positif dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 78,09%.

“Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dan LU Perdagangan Besar dan Eceran yang lebih baik, seiring dengan periode peak season wisatawan mancanegara dan libur sekolah di awal triwulan III 2024,” katanya.

Di sisi lain Dirinya menyampaikan, LU Jasa Pendidikan juga akan terdorong oleh adanya periode penerimaan murid atau mahasiswa baru di Juli dan Agustus 2024.

Utari menambahkan, Selain itu LU Konstruksi diprakirakan akan meningkat juga seiring berlanjutnya aktivitas proyek pembangunan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.