Laiskodat : Potensi SDA NTT Akan Jadi Penyumbang Kemakmuran Negara

oleh -54 views
Gubernur NTT Viktor
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan arahan dalam Apel Peringatan HUT NTT Ke-64 di Sumba Barat Daya (20/12/2022) - (Panennews.com/Sony Taolin)

Panennews.com – Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan sejuta kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah jika dikelolah dengan baik, akan mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi termasuk juga sebagai penyumbang kemakmuran negara. Diantaranya pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, industri, hingga pariwisata.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat memberikan arahan dalam Apel Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi NTT Ke-64 yang dilaksanakan di Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (20/12/2022).

“Provinsi NTT ini memiliki banyak potensi sumber daya alam yang luar biasa. Bila dikelola dengan cara yang tepat dan didukung sumber daya manusia dengan kecerdasan, kemauan, tekad yang kuat dan keberanian tentunya kita dapat meningkatkan ekonomi Provinsi NTT dan juga mendukung kemakmuran negara ini ,” kata Laiskodat.

Berbagai potensi sumber daya alam sebut Laiskodat diantaranya pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, industri, hingga pariwisata.

“Untuk sektor pertanian kita terus mendorong pengembangan Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) serta Kelor. Kita juga mengapresiasi Kabupaten Sumba Barat Daya yang terus mengembangkan Program TJPS dengan luas hingga 60.000 Ha. Kita bisa menghasilkan limbah jagung untuk mendukung kebutuhan pakan ternak guna juga mendukung sektor peternakan,” jelasnya.

Baca Juga :   Kementan Salurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar 70 Triliun untuk Wilayah Jawa Timur

Dari laporan yang diterima, sebut Laiskodat, untuk pengembangan TJPS di Provinsi NTT pada tahun 2023 mendatang terdapat total luas lahan 400.017 Ha. Kalau kita dipanen 3 Ton (3.000 Kg) per Ha dan dijual dengan Rp 4.000 per Kg maka didapatkan 4 Triliun rupiah dari 1 kali tanam dalam 100 hari.

“Ini merupakan salah satu bentuk pertumbuhan ekonomi yang datang dari pertanian (komodirti jagung). Kita juga terus mendukung kelompok tani dengan modernisasi agar proses tanam dan panen menggunakan alat atau mesin sehingga lebih cepat dan efisien,” ungkap Laiskodat.

Untuk tanaman kelor, saat ini sebut Laiskodat cukup menjanjikan untuk pengembangan ekonomi masyarakat. Untuk 1 Kg daun kelor basah dapat dijual dengan harga Rp 5.000 per Kg dan kalau punya 1.000 pohon dengan setiap pohon rata-rata menghasilkan 3 Kg daun basah setiap bulannya.

“ Dengan demikian bisa bisa dapatkan 15 juta rupiah dalam 1 bulan. Kalau dikembangkan lagi menjadi tepung maka dapat dijual dengan harga Rp 100.000 per Kg. Karena potensi menjanjikan ini Pemprov NTT kerja sama dengan Korem Wira Sakti untuk pengembangan kelor ini,” katanya.

Baca Juga :   Menteri Edhy Optimistis Tambak Udang Vaname Bisa Menjadi Pengungkit Ekonomi Nasional

Ini karena selain dari ekonomi membantu masyarakat, Laiskodat juga menyebutkan kelor kaya akan nilai gizi yang tinggi. Maka dari itu, kedepannya pihaknya akan ada kebijakan kelor sebagai asupan makanan tambahan untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan juga bayi.

“ Jadi melalui pengembangan kelor di NTT ini nantinya akan mampu turut memenuhi kebutuhan kelor secara nasional,” kata Laiskodat.

Pada kesempatan tersebut juga, Gubernur Laiskodat juga menyebutkan Pulau Sumba selain Pengembangan TJPS di Sumba Barat Daya juga juga ada Food Estate serta perencanaan pembangunan Energi Baru Terbarukan (Listrik Tenaga Surya) di Kabupaten Sumba Tengah, dan pengembangan budidaya udang serta sapi di Kabupaten Sumba Timur.

Menurutnya, pulau Sumba ini akan sangat berkembang pesat ke depan. Selain TJPS yang kita laksanakan kini kita juga apresiasi kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Bapak Presiden Joko Widodo yang mengintervensi Food Estate di Sumba Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.