Lahan Menyempit, Petani Bantul Didorong Fokus ke Intensifikasi Pertanian

oleh -9 views
lahan pertanian di Bantul DIY
Salah Satu Lahan Pertanian di Bantul, DIY (Panennews.com/Hernawan)

Panennews.com – Menyempitnya lahan pertanian di Kabupaten Bantul, DIY, mendorong pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk mengoptimalkan intensifikasi pertanian. Inovasi dan penerapan teknologi baru juga membuat sektor pertanian lebih efektif dan efisien.

Hal ini disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih saat menghadiri Bantul Agro Expo untuk memperingati Hari Krida Pertanian di Pasar Hewan, Karangtalun, Imogiri, Bantul, Kamis (11/7/2024).

Di pameran ini, sejumlah kegiatan digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, seperti kontes hewan ternak, gerakan pangan murah, bazar dari Asosiasi Pasar Tani, lomba petugas, penyuluh dan kelompok tani, hingga festival gerobak sapi.

“Kita mengingatkan kembali kepada seluruh civitas pertanian kita mulai dari dinas sampai petani untuk terus berinovasi dan menerapkan teknologi baru,” katanya.

Baca Juga :   Target Produksi Padi di NTB 2024 1,4 Juta Ton

Sejumlah inovasi itu antara lain uji coba tanaman cabai off season di luar musim, uji coba lobster di daratan, uji coba budidaya bandeng, dan uji coba produksi garam. “Nah, ini adalah cara kita menemukan jalan baru yang lebih efektif dan efisien untuk pengembangan pertanian,” tutur Halim.

Ia menjelaskan, beberapa inovasi meningkatkan produksi pertanian, seperti sistem pertanian holtikultura bawang merah dan cabai di lahan pasir yang menghasilkan 10 ton hingga 15 ton per hektare. “Uji coba itu setelah diterapkan hasilnya signifikan,” imbuhnya.

Baca Juga :   Mentan Amran Ajak Insan Pertanian Sulsel Lanjutkan Swasembada

Apalagi, mengingat sempitnya lahan pertanian di Kabupaten Bantul yang luasnya hanya 14 ribu hektare, diperlukan intensifikasi pertanian. Menurut Halim, cara ini paling tepat sebab upaya ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian tidak memungkinkan.

Ia menyatakan upaya tersebut juga mampu menjaga harga pasar. Upaya itu meliputi pemberian fasilitasi pengembangan SDM, pemberian subsidi pupuk, benih dan obat-obatan serta bantuan alat mesin pertanian.

“Kalau ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian jelas tidak mungkin mengingat luas wilayah Bantul. Intensifikasi pertanian harus terus kita lakukan dengan penemuan-penemuan teknik baru. Pemerintah ini hanya bisa mengintervensi di hulunya,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.