Gerakan Rubuha, Jadi Solusi Cegah Hama Tikus Di Lahan Sawah Pertanian

oleh -21 views
0 Kunjungi Desa Sambirejo. Dirjen Tanaman Pangan Kementan Ajak Petani Bangun Rumah Burung Hantu
Foto : Dok. Pemprov Jatim

Panennews.com – Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) harus digalakkan. Sebab metode ini dikenal paling murah dan ramah lingkungan serta sangat efektif dalam mengantisipasi ancaman hama tikus.

Adapun itu yang sering terjadi saat peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya pada lahan sawah pertanian.

Hal ini disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan yang merupakan salah satu daerah pencanangan Gerakan Massal Membangun Rubuha di Indonesia, Rabu (10/07/2024).

“Membuat Rubuhan itu mudah dan biayanya tidak mahal. Cukup dengan kayu yang disusun jadi tempat burung hantu bertengger, dan untuk tiangnya bisa dari bambu. Estimasi satu Rubuha untuk maksimal lima hektar, tapi kalau lebih banyak lebih bagus,” tegasnya.

Selain itu, Suwandi juga menghimbau kepada Pemkot/Pemkab agar membuat surat edaran pelarangan aktifitas menembak burung hantu maupun satwa lain yang sangat berperan dalam menjaga ekosistem maupun rantai makanan di areal persawahan.

Baca Juga :   Begini Tips Mengatasi Hama Bercak Daun Pada Tanaman Bunga Krisan

Sedangkan Pemilihan Desa Sambirejo tersebut bukan tanpa alasan. Sebab para petani padi di di desa ini terbukti berhasil dalam menekan laju serangan hama tikus saat mendekati masa panen padi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, pemanfaatan Rubuha di Desa Sambirejo sudah dilakukan sejak tahun 2022. Totalnya ada 15 unit Rubuha yang sudah dibangun.

Sebelum Desa Sambirejo, ada para petani di Desa Jarangan yang justru lebih dulu menerapkan sistem Rubuha di tahun 2017. Bahkan, jumlahnya kini mencapai 23 unit yang tersebar di beberapa areal persawahan di desa itu.

“Yang sekarang dikunjungi Pak Dirjen adalah Desa Sambirejo. Tapi para petani di Desa Jarangan juga kami undang untuk memberikan testimoni tentang keberhasilan mereka dalam memakai Rubuha,” katanya.

Baca Juga :   Kelompok Tani Di Jakarta Utara, Panen 21 Kilogram Melon Golden

Lebih lanjut, pemasangan Rubuha ini sangat efektif dapat mengantisipasi serangan hama tikus sampai 70 persen di areal persawahan yang kerapkali diserang tikus. Sebab keberadaan burung hantu sebagai musuh alami sangat efektif untuk membunuh hewan pengerat itu.

Dari 21 kecamatan, setidaknya ada 6 wilayah yang dilaporkan terjadi serangan hama tikus, diantaranya Pandaan, Gondangwetan, Rejoso, Purwodadi, Grati, dan Kecamatan Kraton.

Menurut Lilik, serangan hama tikus di enam kecamatan tersebut beberapa kali dilaporkan meski luasan lahan yang terserang tidak banyak. Hanya 0,2 sampai 0,5 hektar. Paling banyak di Rejoso karena wilayah ini termasuk paling banyak terserang.

Di akhir kunjungannya, Suwandi memasang Rubuha secara simbolis di areal persawahan padi yang hanya berjarak 1 kilometer dari Balai Desa Sambirejo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.