Panennews.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari beberapa bulan lalu hingga tengah menghantui beberapa hewan ternak berupa sapi. Bahkan, mewabahnya PMK cukup jadi pukulan bagi para peternak.
Akibat dari penyakit tersebut, sapi perah yang berada di Jawa Barat tengah mengalami penurunan. Pasalnya, sapi perah yang terpapar penyakit PMK banyak yang mati dan tidak bisa berproduktivitas lagi.
Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Indriantari mengatakan bahwa peternak sapi di Jawa Barat merasakan langsung dampak buruk dari penyakit tersebut.
Lebih lanjut, para peternak sapi perah dikabarkan tengah banyak kehilangan sapi peliharaannya. Akibat dari itu, populasi sapi perah di Jawa Barat ini mengalami penurunan secara drastis.
“Akibat penyakit PMK, para peternak sapi perah banyak yang kehilangan sapinya. Bahkan, beberapa peternak bisa kehilangan mencapai puluhan ekor sapi. Dengan adanya ini, tentunya populasi sapi perah sangat terancam” ujar Indriantari, di Kantor DKPP, Senin (22/07/2024).
Selain itu, Indriantari juga memaparkan bahwa populasi sapi perah di Jawa Barat mengalami penurunan mencapai kisaran antara 10 persen. Namun, Ia mengatakan bahwa angka tersebut sebelum adanya PMK.
Lebih jauh, Ia mengatakan setelah adanya PMK yang mengancam sapi perah. Penurunan sapi perah ini sangat drastis, angkanya bisa mencapai kisaran antara 32 persen. Hal ini lagi lagi karena PMK.
“Sebelum ada PMK, populasi sapi perah turun mencapai 10 persen. Namun, akibat dari penyakit ini penurunan secara drastis pun terjadi. Bahkan, penurunan populasi sapi perah ini bisa berkisar antara 32 persen” lanjutnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi hal tersebut Dinas DKPP Provinsi Jawa Barat tengah mencari jalan keluar untuk mencegah adanya penyakit PMK tersebut. Dengan menjaga kesehatan sapi perah dan para peternaknya.
“Untuk mencegah ini, Dinas DKPP sedang mencari jalan keluar. Adapun itu dengan menjaga kesehatan sapi, melakukan vaksinasi terhadap sapi. Hal ini agar penyakit PMK segera teratasi” tutupnya.