Kementan dan ASOHI, Perkuat Pengujian Mutu Kualitas Obat Hewan

oleh -10 views
IMG_7470
Foto : Dok. Kementan

Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatan standar mutu obat hewan di Indonesia dengan terus diperkuat kolaborasi antara Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH) dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI).

Pada 15-17 Oktober 2024, kedua lembaga ini menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengujian Mutu Obat Hewan, bertujuan memperkuat kompetensi teknis di bidang pengujian mutu obat hewan, baik dari segi teori maupun praktik.

Pengujian mutu obat hewan memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan hewan dan keamanan pangan. Menurut Hasan Abdullah Sanyata, Kepala BBPMSOH, pengujian yang efektif di laboratorium adalah kunci utama dalam memastikan kualitas produk yang beredar.

“Standar mutu yang tinggi tidak hanya menjaga kesehatan hewan, tetapi juga berdampak pada keamanan produk pangan yang dihasilkan dari hewan-hewan tersebut,” jelasnya, Sabtu (19/10/2024).

Baca Juga :   Tekan Kasus Rabies Di Bali, Kementan Dorong Vaksinasi Hewan

Kualitas obat hewan yang diproduksi di Indonesia masih menjadi perhatian utama. Ketua Umum ASOHI, Irawati Fari, mengungkapkan bahwa sejumlah produk obat hewan belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Menurutnya, banyak produk yang masih di bawah standar, dan ini mempengaruhi kualitas kesehatan hewan di lapangan. Melalui Bimtek ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam pengawasan mutu, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Peningkatan kompetensi di bidang pengujian mutu obat hewan ini tidak hanya mencakup teori, tetapi juga pelatihan praktis di laboratorium, khususnya dalam pengujian produk farmasetik dan premiks.

Selain itu, materi yang disampaikan mencakup teknik validasi metode pengujian, penjaminan mutu, dan pengelolaan bahan kimia berbahaya (B3). Hal ini bertujuan agar peserta lebih siap menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produk obat hewan di Indonesia.

Baca Juga :   Tips Mudah Melindungi Hewan Peliharaan Saat Mudik Lebaran

Dalam konteks regulasi, Ketua Kelompok Substansi Pengawas Obat Hewan Kementan, Arief Wicaksono, menegaskan bahwa industri obat hewan di Indonesia harus memenuhi standar Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik (CPOHB) untuk mendapatkan izin edar.

“Dengan peningkatan kompetensi melalui pelatihan ini, diharapkan lebih banyak produsen mampu memenuhi standar CPOHB,” ujar Arief.

BBPMSOH dan ASOHI juga berencana mengevaluasi penerapan hasil pelatihan ini di lapangan serta memperbarui materi sesuai dengan perkembangan industri.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan pengawasan mutu obat hewan di Indonesia semakin kuat, mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat daya saing industri obat hewan lokal di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.