Cegah Hama, Ratusan Petani Di Cilacap Gunakan Metode Gropyok Tikus

oleh -13 views
gropyok-hama-tikus
Foto : Dok. Pemprov Jateng

Panennews.com – Ratusan petani di wilayah Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap, berkumpul untuk melaksanakan kegiatan gropyok tikus.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam pengendalian hama yang sering merusak tanaman petani. Melalui metode gropyok tikus, para petani diharapkan dapat menekan populasi tikus dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.

Gropyok tikus, yang telah terbukti sebagai metode pengendalian hama yang aman dan efektif, memberikan harapan bagi para petani dalam menjaga hasil pertanian mereka.

Selain itu, kegiatan ini juga diintegrasikan dengan pelatihan Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Wilayah Banyumas.

Kegiatan gropyok tikus ini dilaksanakan di empat desa, yaitu Desa Maos Lor, Maos Kidul, Kalijaran, dan Mernek. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan populasi tikus dapat dikendalikan secara efektif tanpa mengorbankan keselamatan dan lingkungan.

Baca Juga :   Bisa Merusak Produktivitas, Waspadai Jenis Hama Pada Tanaman Melon

Tak hanya itu, gropyok tikus juga menunjukkan bagaimana kearifan lokal dapat memberikan solusi praktis dalam mengatasi masalah pertanian.

Penjabat (Pj.) Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, yang ikut menyaksikan dan turun langsung dalam gropyok tikus menyampaikan apresiasinya kepada Gapoktan dan kelompok tani yang telah berupaya menjaga produksi pertanian dengan pengendalian hama tikus ini.

“Dengan gropyok tikus ini bisa menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan, sehingga bisa mengendalikan inflasi,” katanya. Selasa sore (23/07/2024).

Menurut Kepala LPHP wilayah Banyumas, Fathur Rochman, latar belakang penerapan pengendalian hama terpadu ini adalah karena permasalahan hama dan penyakit di tingkat petani masih sering tidak terselesaikan dengan baik. Padahal, teknologi sebenarnya sudah dimiliki petani karena mereka pernah gikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLT-HT).

Baca Juga :   Bapanas Sebut Inflasi Beras Di Indonesia Cukup Terkendali

“Setelah pelatihan, teknologi tersebut tidak diterapkan dengan baik. Dari seluruh Indonesia, hanya lima wilayah yang berhasil menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT), salah satunya di desa Mernek, Kecamatan Maos ini,” ujar Fathur.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pengendalian hama tikus kuncinya adalah dilakukan secara serempak dan seluas-luasnya sehingga tikus tidak akan kembali.

“Ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berkali-kali. Misalnya, pada kegiatan pertama tanggal 14, kami berhasil menangkap 1.200 ekor tikus. Kegiatan ini akan dilanjutkan terus menerus agar tikus yang berkembang biak dengan cepat bisa terkendali,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.