Panennews.com– Penjabat (Pj) Sekda NTB, Ibnu Salim menyatakan Pemprov dan pemangku kebijakan terkait sudah melakukan koordinasi strategis bersama kabupaten/kota untuk mengantisipasi dampak pergantian musim di NTB.
Selain kebakaran hutan sambung Ibnu, dampak kekeringan juga menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani. Salah satunya dengan melakukan rekayasa cuaca.
Rekomendasi kesiapsiagaan bencana kekeringan dan Karhutla ini berdasarkan koordinasi teknis pihak terkait se kabupaten/kota yang dihadiri 80 orang perwakilan dari TNI/Polri, instansi, lembaga swadaya dan lembaga lain yang terkait,” terang Ibnu.
Untuk mengantisipasi kekurangan air bersih yang berkepanjangan saat musim kemarau, juga diperlukan upaya strategis dengan memperhatikan pencegahan, dalam hal ini langkah permanen dalam menyelesaikan kekeringan.
“Kita berharap rapat koordinasi ini akan menghasilkan langkah strategis. Selain dukungan anggaran, pencegahan atau mitigasi harus dilakukan terus-menerus untuk mengurangi resiko bencana, seperti pembuatan sumur bor dan sumber air lebih awal,” ujarnya zKa.is (13/7/2024).
Diharapkan, dengan dilaksanakannya rapat koordinasi siaga darurat kekeringan dan Karhutla ini, pihak OPD dan lembaga terkait juga melakukan Rakor untuk mengidentifikasi kendala-kendala apa saja yang menjadi masalah dalam penanganan bencana kekeringan dan Karhutla. Tujuannya, adalah untuk meminimalisir masyarakat yang terdampak bencana dalam musim kemarau tahun ini.
“BPBD kabupaten/kota diharapkan untuk mengeluarkan status siaga darurat menghadapi bencana kekeringan dan Karhutla di Provinsi NTB,” pinta Ibnu.