Panen Jagung Melimpah, Petani NTT Keluhkan Harga

oleh -10 views
jagung_petani
Foto : Pexels

Panennews.com – Petani jagung di wilayah Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT mengalami peningkatan hasil panen jagung tahun 2024.

Namun peningkatan hasil panen jagung diatas areal 10 hektar ini membuat para petani mengeluh dan lesu karena karena harga jagung yang turun jauh. Bahkan lebih rendah dari tahun sebelumnya, tahun 2023 lalu.

Salah satu perwakilan petani Agus Supratman mengeluhkan harga jagung yang turun drastis pada panen tahun 2024 ini.

“Tahun ini panen kami melimpah, lebih besar dibanding tahun 2023 lalu. Hanya saja kami lesu, karena harga pasaran jagung turun, jauh lebih kecil dibanding tahun lalu. Tahun ini harganya Rp 400 per-kg, sementara tahun 2023 lalu Rp600 per-kg ,” kata Agus Supratman, Sabtu (15/6/2024).

Agus menyebutkan untuk Kecamatan Lambaleda Utara tercatat sebanyak 1.160 petani tegal (ladang) aktif di 11 Desa saat ini di rata-rata mengalami kerugian akibat anjloknya harga jagung. Stok panen jagung di Kecamatan Lambaleda Utara surplus.

“Itu berarti persediaan stok jagung terbatas, namun kenapa malah harga turun. Jika merujuk hukum pasar permintaan, persediaan terbatas, mestinya harga tinggi,” ungkapnya.

Baca Juga :   Buah Bit, Enak Dimakan Dan Bisa Jadi Obat

“Tetapi ini terbalik, ada apa? Dimana soalnya? Mungkinkah karena pemerintah impor jagung disaat petani hendak panen jagung seperti yang diisukan? Kasihan kami para petani. Padahal kami petani adalah pelaku topang pangan di negeri ini,” tambah Agus.

Persoalan ini ungkap Agus dikemukakan kepada pihak Pemkab Manggarai Timur, dan pihak pemerhati petani, PT. Formula Top Indonesia, asal Jakarta serta undangan lainnya yang turut hadir pada acara panen raya yang dilaksanakan 11 Juni 2024 lalu itu.

“Sayangnya pihak Pemkab Manggarai Timur saat itu hanya menjawab agak diplomatis. Mereka katakana akan mencari tahu akar masalahnya baru mengupayakan menstabilkan kembali harga. Ini musim anak sekolah. Kami harus jual jagung unuk kebutuhan biaya pendidikan,” ungkap Agus.

Agus yang juga Camat Lambaleda Utara ini menyebutkan total lahan garapan kelompok tani yang sebanyak 312 hektar dengan total benih yang digunakan mencapai 5,6 ton.

Menurutnya, jika dihitung data yang dihimpun dari 11 desa di wilayah Kecamatan itu termasuk petani jagung jalur mandiri, total lahan yang digarap tahun 2024 mencapai 612 hektar.

Baca Juga :   Petani Sumbawa Sambut Baik Perpanjangan Harga Fleksibilitas Komoditis Jagung

Menyikapi keluhan para petani ini, Sekretaris Dinas Pertanian Manggarai Timur Ade Manu Belu mengatakan pihaknya tetap berupaya merumus format penangan harga komoditi dengan keadaan yang serba terbatas saat ini.

“Saya harap para petani jangan lesu. Tetap semangat, situasi pasar komoditi memang hukumnya seperti yang dialami saat ini. Pemerintah terus berupaya merumus format penangan harga komoditi terbaik, walau dengan kondisi keadaan yang serba terbatas saat ini ,” kata Ade Manu Belu

Sementara Leo, Perwakilan tim pemerhati peduli petani PT. Formula Top Indonesia asal Jakarta juga memberikan support bagi petani jagung Kecamatan Lambaleda Utara.

“Tetap semangat ya, pemerintah pasti pikirkan hal ini. Perlu bersabar dan tetap tekun dan ulet pada bidangnya. Kami juga akan terus lakukan pendampingan bagi para petani dengan cara kami sendiri, agar para petani memperoleh hasil yang cukup dan berkualitas”, kata Leo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.