Kopi Trawas Khas Kabupaten Mojokerto, Kuwalahan Penuhi Permintaan Pasar

oleh -25 views
IMG-20240628-WA0291
Foto : Dok. Pemprov Jatim

Panennews.com – Kopi Trawas merupakan salah satu komoditas unggulan khas Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar.

Adapun itu karena naiknya permintaan dari para pemilik kafe dan restoran di berbagai daerah.

Kopi Trawas ditanam di lahan hutan produksi milik Perhutani seluas 67 hektar dengan ketinggian di atas 1100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pengelolaannya dilakukan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Mugo Lestari yang beranggotakan 280 orang petani.

Jenis kopi yang dibudidayakan di kawasan ini mayoritas adalah Arabica, mencapai 90%, sementara 10% sisanya adalah Robusta. Hasil panen per tahun masih berkisar antara 40-50 ton. Namun, jika dikelola secara serius, potensinya bisa mencapai 100 ton per tahun.

Pasar utama Kopi Trawas adalah pasar dalam negeri, baik di Mojokerto maupun beberapa wilayah lain, seperti Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Solo, Jogja, dan sekitarnya. Pembeli utama adalah para pemilik kafe yang mencari kopi berkualitas tinggi untuk menu mereka.

Baca Juga :   Bapanas Apresiasi Peran Ritel, Sokong Petani dan UMKM Jadi Ekosistem Pangan

Selain dijual dalam bentuk biji mentah, Kopi Trawas juga dikemas dalam bentuk bubuk. Hal ini memudahkan konsumen untuk menikmati kopi dengan praktis.

Kepala Desa Ketapanrame, Zainul Arifin, Jumat (28/6/2024) menerangkan, selain menjadi komoditas ekonomi, Kopi Trawas juga menjadi bagian dari paket wisata desa.

Wisatawan yang berkunjung ke Trawas dapat belajar tentang proses perawatan, pemanenan, dan pengolahan kopi, serta membeli Kopi Trawas sebagai oleh-oleh.

Kopi Trawas di Lereng Gunung Welirang, Kabupaten Mojokerto dikenal memiliki cita rasa khas. Perbedaan mencolok dari kopi Trawas jenis arabika maupun robusta dibandingkan daerah lain yakni, dari biji kopi yang manis hingga aromanya lebih kuat saat proses penyangraian dan berkualitas.

Baca Juga :   ”Serabi” Sleman Manfaatkan Lahan Tidur untuk Atasi Inflasi

“Kopi Trawas memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Kami bersyukur permintaan pasar terus meningkat. Namun, kami masih terkendala oleh terbatasnya produksi,” ujarnya, Sabtu (29/06/2024).

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah daerah telah memberikan dukungan berupa pelatihan peningkatan kapasitas petani, penyediaan fasilitas pengolahan, dan akses pasar. Dengan upaya tersebut, diharapkan produksi Kopi Trawas dapat terus meningkat dan memenuhi permintaan pasar yang besar.

Lahan terluas kebun kopi di Mojokerto Raya berada di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas. Kebun kopi berada di kawasan Perhutani, persis di arah selatan Desa Ketapanrame, pegunungan Welirang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.