Panennews.com – Pemkab Sleman punya cara tersendiri agar lahan-lahan yang tidur dan menganggur menghasilkan bahkam mendongkrak ekonomi.
Caranya adalah dengan melalui serabi, bukan nama kue tradisional melainkan akronim Sesarengan Nanem Bibit atau bersama-sama menanam bibit.
Gerakan Serabi dimulai di Desa Wonokerto, Turi, Sleman, Minggu (17/12/2023). Lahan-lahan yang selama ini tak digunakan ditanami berbagai sayuran, terutama cabai yang saat ini tengah terkerek harga jualnya. Selain itu, dibuat kolam-kolam bundar untuk beternak lele.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemkab Sleman, Suyanto, menjelaskan pemanfaatan lahan tidur melalui Gerakan Serabi menjadi salah satu upaya mengatasi inflasi.
Ia menjelaskan, tingkat inflasi tahunan Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan November 2023 berada di angka 3,48% (year-on-year) lebih tinggi daripada bulan Oktober 2023 yang berada di angka 3,44% (year-on-year).
“Pemerintah Kabupaten Sleman melaksanakan berbagai upaya untuk menjaga stabilisasi harga dan pasokan, salah satunya menyelenggarakan Serabi,” tutur dia Minggu.
Menggandeng sejumlah pihak, Pemkab juga memberikan bantuan berbagai bibit untuk gerakan ini. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendukung penyediaan lumbung pangan,” ujarnya.
Bupati Sleman, Kustini, mengatakan sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang harus terus dipertahankan. “Salah satu tantangan dalam memajukan sektor pertanian adalah alih fungsi lahan pertanian,” katanya.
Namun ia yakin sekecil apapun lahan dapat memberikan manfaat jika diolah dengan benar dan serius. “Terlebih saat ini kita telah memiliki teknologi pertanian yang memudahkan dan mengoptimalkan hasil produksi,” kata Kustini.