BRIN Sebut Sistem Pertanian Organik, Optimalkan Aktivitas Biologi Tanah

oleh -11 views
Dok. Kementan
Dok. Kementan

Panennews.com – Sistem pertanian organik merupakan sistem budidaya tanaman yang menerapkan teknologi ramah lingkungan.

Sistem ini mengoptimalkan keanekaragaman hayati dan aktivitas biologi tanah untuk mencapai pertanian yang lestari dan berkelanjutan serta membangun kesuburan tanah jangka panjang.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan (PRTP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yudhistira Nugraha, saat menyambut kedatangan Tim Pansus II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara. Kunjungan tersebut diketuai oleh di Kantor BRIN KST Samaun Samadikun Bandung Rabu (19/06/2024).

Ia menambahkan tentang peraturan sistem pertanian organik, potensi lahan sawah, pengelolaan hara, pengelolaan tanaman, konservasi tanah dan air, serta pengendalian hama penyakit.

Yudhistira menjelaskan tentang beberapa hal penting dalam melakukan riset tanaman pangan, diantaranya ; penyediaan informasi tentang lahan potensial untuk budidaya pertanian organik.

’’Lalu peningkatan teknologi sistem budidaya pertanian organik, sosialisasi dan diseminasi teknologi pertanian organik. Serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangan pertanian organik merupakan,” ungkap Yudhistira.

Baca Juga :   Kelola Sampah Di Mataram, Dari Biomiru, Pupuk Organik Hingga Mogot

‘’Kami berharap adanya kolaborasi dengan Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur ini, agar dapat mendukung suplai pangan bagi ibu kota baru di Kalimantan. Selain itu juga dapat menghasilkan produk sehat untuk masyarakat yang tinggal di Ibu Kota Nusantara (IKN),’’ harap Yudhistira.

Di sisi lain Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) BRIN, Hanif Fakhrurroja, menerangkan tentang kegiatan riset pada Kelompok Riset Instrumentasi Cerdas PRMC. Kegiatan riset yang dimaksud seperti smart farming, precision agriculture, dan precision aquaculture.

Hasil riset ini termasuk penerapan pemberian nutrisi otomatis menggunakan nanobubble dan teknologi Artificial Intelligence (AI), terutama machine learning, untuk mengontrol pemberian nutrisi secara tepat.

Baca Juga :   Menteri koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto : Pertanian Makin Tangguh di Masa Pandemi

“Kami juga mengimplementasikan nanobubble dan plasma nanobubble pada tanaman hidroponik untuk mempercepat pertumbuhan tanaman agar menghasilkan tanaman yang bagus dan bebas dari penyakit,” jelas Hanif.

Hanif pun berharap teknologi smart farming, precision agriculture, dan precision aquaculture yang ada di BRIN dapat diterapkan pada petani di Kabupaten Penajam Paser Utara dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian mereka.

Sementara itu, Ketua Tim Pansus DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Wakidi, menyebutkan perlunya konsultasi untuk pembentukan BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah).

Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan terkait rancangan peraturan daerah tentang pertanian organik

“Kami juga membutuhkan tenaga periset dari BRIN yang bisa mengerjakan riset di. Kebutuhan riset kami sangat banyak, tetapi sumber daya manusia, khususnya periset, tidak ada. Kami mengharapkan adanya kolaborasi dengan para periset BRIN,” pungkas Wakidi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.