Jelang Musim Panen Padi, Lamongan Pastikan Ketersediaan Air Aman

oleh -9 views
Pertanian
Foto : Freepik

Panennews.com – Memasuki musim kemarau yang diperkirakan terjadi mulai bulan Mei 2024 hingga Agustus 2024 oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan mengupayakan ketersediaan air mencukupi hingga panen padi di musim kemarau ini.

Mengingat mulainya musim kemarau tahun ini bersamaan dengan musim tanam padi kedua di Kabupaten Lamongan. Hal tersebut terjadi karena jadwal tanam kedua mundur, yang disebabkan musim hujan yang mundur pula.

“Beberapa upaya telah kami upayakan untuk menjaga ketersediaan air untuk petani yang sedang menanam padi. Tercatat per 15 Mei 2024, rencana luas tanam padi di daerah irigasi Kabupaten Lamongan sebesar 41.300 hektar dari lahan irigasi 45.900 hektar,” tutur Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan, Gunadi di Kantor Dinas Kantor PU SDA Kabupaten Lamongan, Rabu (22/05/2024).

Baca Juga :   Bangau, Burung Paruh Besar Dengan Habitatnya Di Lahan Basah

Upaya yang dilakukan untuk menjaga ketersediaan air di wilayah utara dilakukan dengan normalisasi saluran Sluis Melik, Sluis Palangan, Sluis Banjarejo, Sluis Banyuurip, Sluis Kleco Watangpanjang, dan Sluis Ngajaran. Dengan melakukan normalisasi tersebut akan menampung suplai air baku dari Bengawan Solo.

“Wilayah utara dipastikan masih aman untuk ketersediaan air, karena supply dari Bengawan Solo masih normal. Sehingga bisa melakukan panen padi yang diperkirakan dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober secara bertahap,” jelas Gunadi.

Sedangkan untuk wilayah selatan, ketersediaan air untuk pertanian hanya mengandalkan dari insfrastruktur sumber daya air seperti waduk dan embung.

Baca Juga :   Jangan Dibuang, Jerami Padi Ternyata Punya Banyak Manfaat Bagi Tanaman

Lebih jauh, hingga 15 Mei volume seluruh waduk di Lamongan sejumlah 52.880 juta m³. Waduk Gondang baku sawah memiliki luas lahan tanam 10.588 hektar, namun yang bisa tanam hanya 7.200 hektar.

“Salah satu waduk yang mengairi wilayah selatan ialah Waduk Gondang. Volume air di sana memang tidak banyak, namun kita usahakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga panen yang diperkirakan panen bulan Juli. Yang mengakibatkan ketersediaan air waduk tidak maksimal ialah faktor elnino curah hujan lebih kecil dari biasanya,” terang Gunadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.