Panennews.com – Salah satu strategi pengarustamaan gender itu tampak dalam program ‘Desa Berdaya’ budidaya hortikultura yang diperuntukan bagi kelompok tani di Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Ini sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 5-6 di Poco Leok.
“PLN selalu melibatkan perempuan dalam meningkatkan taraf hidup dan dalam tiap ikhtiar kemajuan dan pembangunan daerah. Ini sebagai upaya meneruskan perjuangan pahlawan perempuan RA Kartini,” kata GM PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Abdul Nahwan.
Dia menjelaskan program budidaya hortikultura ini telah berhasil menyulap lahan tidur menjadi lahan subur nan produktif ini memberdayakan para kelompok tani wanita di Poco Leok dan telah meraup manfaat dari berkah tanah subur dan iklim tropis yang dimiliki di wilayah itu.
“Salah satu perempuan pejuang yang terlibat dalam suksesnya program budidaya hortikultura PT PLN (Persero) UIP Nusra ialah Lea Samasing dari kelompok tani Ca Nai Cako, Desa Lungar, Kabupaten Manggarai. Karena itu tepat kalau dia disebut penerus Kartini sekarang ,” jelas Abdul Nahwan.
Kisah sukses kelompok tani budidaya hortikultura ini lanjut Abdul telah memantik semangat kelompok tani lain untuk terus berinovasi dalam sektor pertanian.
“Hingga saat ini, ada 16 kelompok tani binaan PT PLN (Persero) UIP Nusra yang berhasil membudidayakan tanaman hortikultura di kawasan pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 Poco Leok ,” katanya.
Keberhasilan mereka dalam bidang pertanian kata Abdul menyadarkan akan pentingnya peran wanita dalam pembangunan dan ketahanan pangan.
Potensi besar ini terus dikembangkan mereka dan saat ini menjadi basis dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dari budidaya hortikultura ini.
“Perempuan-perempuan kelompok tani di Poco Leok adalah contoh perempuan hebat yang menunjukan keberhasilan mereka sebagai petani inovatif. Mereka mampu berkarya dan berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup keluarga,” ucap GM Abdul Nahwan.
Sementara itu Lea Samasing menyebutkan bersama dan kawan-kawan kelompok tani Ca Nai Cako memiliki impian besar dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui sektor pertanian.
“Sejak Agustus 2023 kami kelompok tani perempuan bersama PT PLN (Persero) UIP Nusra berkolaborasi dalam berinovasi mengoptimalkan manfaat yang bisa diperoleh lewat budidaya hortikultura ,” kata Lea Samasing.
“Terus terang kami sangat ragu awalnya, karena lahan kosong kami seluas 10.000 m2 akan dijadikan tempat budidaya sayur-sayuran. Ternyata setelah kami serius mengolah, hasilnya cukup bagus. Sangat membantu meningkatkan ekonomi kami ,” tambah Lea Samsing.
Pendampingan PT PLN (Persero) UIP Nusra lanjut Lea terus membantu secara langsung bagaimana mengolah hortikulutura, dan telah memasuki masa panen hasil sayur mayur yang berkualitas tinggi.
“Panen pertama kelompok kami jenis tanaman sayur Fanbox jumlahnya 500 pohon dan jenis Pakcoy 700. Dari hasil penjualan pertama kami meraup keuntungan sebesar Rp3,7 juta,” kata Lea Samasing.
Memasuki bulan November dan Desember 2023, sejumlah sayuran lainnya, mulai dari buncis, terong, tomat, sampai Lombok juga memasuki masa panen. Harga jual mulai meroket hingga kelompok tani ini berhasil mengantongi lebih dari Rp23 Juta.
Lea Samasing mengungkapkan, peran serta keterlibatan PT PLN (Persero) UIP Nusra sangat dirasakan dan nyata hadir di tengah masyarakat.
Melalui segala pelatihan dan pendampingan dari perusahaan, kelompok Ca Nai Cako secara mandiri telah membuka lahan baru seluas 1.500 m2.
“Saya mewakili belasan kelompok tani binaan PLN UIP Nusra di Poco Leok, menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang berlimpah atas dukungan penuh sehingga berhasil menghantarkan kami pada saat ini,” ungkapnya.