Panennews.com – Jelang Hari Raya Nyepi permintaan ayam kampung khususnya untuk keperluan upakara caru meningkat.
Upakara caru merupakan persembahan kurban suci dalam prosesi upakara pecaruan di Bali.
Umat Hindu, satu hari sebelum nyepi biasanya akan melakukan upakara pecaruan di areal pekarangan rumah hingga di lingkungan desa adat di Bali.
Salah satu bagian persembahan dalam prosesi pecaruan berupa ayam kampung ini.
Ayam kampung dengan warna bulu berbeda-beda ini nantinya disembelih selanjutnya daging dan kulit bulu ayam dipisahkan satu sama lain.
Kulit bulu ayam selanjutnya akan diletakan dalam banten pecaruan sesuai arah mata angin.
Pentingnya ayam kampung ini dalam prosesi pecaruan, menurut salah satu peternak ayam kampung khusus untuk upakara caru di desa Abiansemal, Kabupaten Badung, I Gusti Adi Putra mengatakan, permintaan meningkat hingga 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Peningkatan terjadi akibat adanya pesanan tambahan datang dari beberapa daerah di Bali,” ujarnya, kemarin Kamis (07/03/2024) saat ditemui di kadang ayam miliknya di Desa, Abiansemal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Dirinya menyampaikan, Pesanan ayam berwarna berumbun (Perpaduan beberapa warna ayam) dan selem (Hitam) lebih mendominasi dibanding warna lainnya.
Sembari Dirinya menambahkan, Satu pelanggan kurang lebih memesan 400 hingga 500 ekor ayam sekali pesan dengan harga Rp 20 ribu per ekornya.