Panennews.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) khususnya Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon.
Melakukan sosialisasi, tukar pendapat dan praktik pengendalian hama terpadu (PHT) langsung di depan petani.
Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sebagaimana Permentan No. 40 Tahun 2023 yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk tanaman perkebunan serta untuk memenuhi kebutuhan konsumsi serta bahan baku industri dalam negeri maupun ekspor.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, dalam pembangunan pertanian berkelanjutan harus dipastikan bermanfaat bagi masyarakat dan dapat dinikmati jangka panjang.
Saat memberikan arahan pada kegiatan sosialisasi bagi Pekebun Petani Pala Maluku Tengah, Kepala BBPPTP Ambon, Anwar M. Nur mengatakan akan terus meningkatkan sosialisasi dalam menekan GAP.
“Kami lakukan sosialisasi dengan penekanan GAP (Good Agricultural Practice), karena perlu diketahui GAP merupakan standar yang menekankan pada metode budidaya yang baik, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, ini mencakup pengelolaan tanah, air, pengendalian hama, dan pengelolaan tanaman secara alami,” jelasnya, Selasa (19/03/2024).
Selain itu, Anwar M. Nur juga menuturkan bahwa pihaknya telah lakukan tiga langkah untuk terus meningkatkan layanan, diantaranya pengisian data diri absensi, pengisian data kepuasan masyarakat pada layanan yang diberikan.
Lebih lanjut, dan memberikan post test pendalaman materi terhadap pekebun, sehingga diharapkan pekebun dapat mengimplementasikan langsung praktik GAP di lapangan.
“Alhamdulillah, pelayanan BBPPTP Ambon di lapangan ini mendapatkan nilai indeks pelayanan yang memuaskan, baik dalam pemberian materi maupun praktik di lapangan, selain itu untuk mendorong pekebun pala terus menerapkan GAP, BBPPTP Ambon juga memberikan bantuan langsung berupa knapsack dan peralatan teknis lainnya guna mempermudah implementasi GAP di lapangan,” pungkas Anwar M. Nur.