Panennews.com – Masa panen di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, mengalami kemunduran pada tahun ini.
Penyebabnya tak lain adalah musim kemarau dan fenomena El Nino pada tahun kemarin.
Meski begitu, pada pertengahan bulan Februari ini, bulir padi di sejumlah wilayah di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani sudah siap dipanen.
Kepala Dinas Pertanian dan Perdagangan (Dispertan) Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan, tahun 2024 banyak masa panen yang mengalami mundur.
Terlambatnya siklus panen disebutnya, sejalan dengan musim tanam yang terlambat akibat bencana kekeringan dan fenomena El Nino.
Musim tanam (MT) yang seharusnya berjalan pada bulan September hingga Oktober 2023, molor hingga bulan September hingga Desember.
Alhasil panen raya di kabupaten yang termasuk penyokong lumbung padi di Jawa Tengah ini, mengalami kemunduran.
“Daerah selatan sebagai tadah hujan memang belum merata melakukan panen. Namun sebagian ada yang sudah panen, seperti Jakenan sebagian kecil sudah,” bebernya, Rabu (21/4/2024).
Molornya periode panen yang terjadi ini, berpengaruh terhadap jumlah produktivitas lahan petani.
“Di tahun 2023 produksi gabah hanya menyentuh di 97.102 ribu hektare sawah. Angka itu turun dari rata-rata jumlah tahunan yang mencapai 100.000 hektare,” terangnya.