Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan modeling berbasis kawasan untuk lima komoditas unggulan.
Adapun lima komoditas unggulan tersebut yaitu udang, rumput laut, nila, kepiting dan lobster, sebagai upaya akselerasi pengembangan perikanan budidaya berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb. Haeru Rahayu memaparkan strategi KKP dalam mendongkrak produksi komoditas unggulan ekspor asal Indonesia, salah satunya melalui upaya pembangunan modeling. Sebelumnya KKP telah membangun modeling tambak udang berbasis kawasan di Kebumen Jawa Tengah.
Selanjutnya KKP juga akan persiapan pembangunan budidaya udang terintegrasi hulu dan hilir di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
“Pembangunannya mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, serta mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal. Diharapkan dari program pembangunan modeling dan revitalisasi tambak udang, nantinya ada peningkatan ekspor udang Indonesia menjadi USD2,1 miliar pada tahun 2024,” ujar Tebe, Minggu (11/02/2024).
Lebih lanjut, Tebe menjelaskan bahwa modeling budidaya rumput laut juga telah terbangun di Wakatobi, Maluku Utara. Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo mengenai industri hilirisasi sektor kelautan dan perikanan, KKP saat ini akan persiapan dalam program pembangunan modeling rumput laut di Maluku Tenggara dan Rote Ndao.
“Dengan program pembangunan modeling tersebut, diharapkan nantinya ada peningkatan ekspor rumput laut Indonesia menjadi USD658 juta pada 2024,”papar Tebe.
Selain itu, KKP juga sedang mempersiapkan program modeling budidaya ikan nila salin. Program ini dilakukan melalui revitalisasi tambak udang di Pantai Utara Jawa yang telah idle.
Adapun program tersebut mendorong alih budidaya yang semula di danau ke daratan. Program modeling ini, nantinya juga diharapkan mendorong adanya peningkatan ekspor nila Indonesia menjadi USD77 juta pada tahun ini.
Tebe juga menjelaskan saat ini KKP akan menyiapkan program modeling budidaya kepiting. Diharapkan melalui program modeling budidaya kepiting, nantinya akan meningkatkan ekspor kepiting Indonesia menjadi USD476 juta pada 2024.
Selain itu, program modeling budidaya lobster, sebagai upaya mendorong penguatan budidaya lobster melalui kerjasama dengan negara yang sudah berkembang budidaya lobsternya, untuk berinvestasi lobster di Indonesia. Dengan begitu diharapkan nantinya ada peningkatan ekspor lobster Indonesia menjadi USD25 juta pada tahun 2024.
“Bapak Menteri Trenggono selalu mengatakan bahwa subsektor perikanan budidaya memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Perikanan budidaya menjadi salah satu bidang usaha yang berhasil meraup porsi investasi yang terbesar di sektor kelautan dan perikanan. Terlihat dari data Triwulan III tahun 2023, sub sektor perikanan budidaya menempati peringkat kedua setelah pengolahan perikanan yaitu dengan proporsi 27%,”ungkap Tebe.