Panennews.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur sepakat membangun modeling budidaya.
Adapun budidaya itu terintegrasi hulu dan hilir atau Integrated Shrimp Farming di Desa Palakahembi Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama pinjam pakai barang milik daerah Kabupaten Sumba Timur dan Nota Kesepakatan antara Dirjen Perikanan Budi Daya dengan Bupati Sumba Timur yang dilakukan di Gedung KKP, Kamis (08/02/2024).
Perjanjian pinjam pakai barang milik daerah tersebut yaitu berupa lahan tandus di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur sebesar 2.085 Hektare. Rencananya lahan tersebut akan dibangun Budi Daya Udang Terintegrasi yang akan dimulai dari tahun 2024 hingga 2027.
Kondisi lahan yang akan dibangun merupakan lahan kosong, terbuka dan berbatu, serta tidak termanfaatkan. Sementara kondisi rencana lokasi intake merupakan perairan terbuka dan tidak ada vegetasi mangrove.
“Modeling budidaya udang terintegrasi akan kita bangun di Sumba Timur NTT guna menumbuhkan ekonomi dan terdistribusi ke wilayah Indonesia Timur, tidak hanya di Jawa saja,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Waktu Trenggono saat menyaksikan penandatangan perjanjian pinjam pakai barang milik daerah dan nota kesepakatan di Jakarta.
Menteri Trenggono menyampaikan pembangunan modeling tambak udang modern dan ramah lingkungan tersebut akan kita bangun di lahan yang tidak termanfaatkan menjadi lahan yang produktif, guna meningkatkan produksi nasional dan penyerapan tenaga kerja, serta memberikan multiplier effect bagi masyarakat lokal.
“Saya mohon dukungan dari semua Kementerian/Lembaga, karena dengan akan hadirnya pertumbuhan ekonomi baru di sana dan menjelaskan manfaat dari program ini kepada masyarakat. Tentu akan membutuhkan perumahan, listrik, air bersih, pelabuhan dan sebagainya,” tambahnya.
Menteri Trenggono berharap pembangunan kawasan budidaya udang terintegrasi skala besar di Sumba Timur nantinya dapat berjalan lancar, transparan dan penyelesaiannya sesuai rencana.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dan masyarakat Sumba Timur, mudah-mudahan ikhtiar bersama ini dapat menempatkan Indonesia sebagai salah satu produsen udang terbesar di dunia di masa mendatang,”harap Menteri Trenggono.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan pembangunan modeling tambak udang modern di Sumba Timur dimulai dari tahun 2024 hingga 2027, dengan anggaran mencapai 500 juta dollar AS atau lebih kurang Rp7,5 triliun.
“Modeling tambak udang ini dibangun dengan menerapkan Good Aquaculture Practices dari hulu sampai dengan hilir dalam satu pengelolaan, dimana pada setiap proses yang dilakukan akan menerapkan prinsip eco-efficiency dan mengedepankan pelestarian sumberdaya alam, pengendalian dampak kerusakan lingkungan hidup, serta melibatkan masyarakat setempat sebagai aktor utama pertumbuhan ekonomi,”papar Dirjen Tebe.