Panennews.com – Tidak hanya harga beras yang saat ini masih melambung tinggi dikeluhkan masyarakat. Ternyata harga bumbu-bumbu atau rempah-rempah kebutuhan dapur utama juga mengalami kenaikan dan dikeluhkan masyarakat.
Komoditi dimaksud yang mengalami lonjakan harga diantaranya, cabe, tomat, telur, bawang putih, cabai rawit, cabe besar,bawang merah, juga turut naik.
Tidak saja masyarakat pengguna komoditi dimaksud yang mengeluhkan kenaikan harga dimaksud, namun para pedagang juga mengeluhkan kondisi seperti itu. Lonjakan harga yang kian hari kian naik membuat keluhan baik dari pedagang maupun pembeli.
Sejumlah pedagang sayur-mayur keliling Rahmadi asal, Kelurahan Pagutan, Kota Mataram misalnya mengakui jika harga- sayur-mayur dan bahan rempah lainnya terbeli dengan harga mahal di pasar.
Rahmadi yang diketahui kerap menjajakan dagangannya di Perumahan Mavila Rengganis, Labuapi, Lombok Barat ataupun di perumahan lainnya menuturkan, jika di pasar harga cabe merah satu kilogram sudah mencapai Rp80-85 ribu per kg.
“Demikin juga halnya dengan harga tomat juga terbilang mahal. Sekilonya bisa mencapai Rp25 ribu. Kalau sebelumnya harga tomat bisa dapat Rp7000 per kilonya sekarang harganya sudah terpaut jauh kenaikannya,” kata Rahmadi yang biasa dipanggil Adi ini ini, Rabu (21/2/2024).
Kenaikan harga bumbu-bumbu penyedap rasa ini tentunya membuat masyarakat terpukul. Pasalnya dari kondisi keuangan yang pas-pasan, masyarakat mau tidak mau harus lebih irit berbelanja, termasuk menunda acara atau hajatan-hajatan.
“Biasanya harga normal cabai merah besar kisarannya Rp25 – 35 ribu per kilogram, namun hari ini, harga cabai merah besar melonjak hingga dua kali lipat dari harga normal. Tidak hanya cabai merah besar, harga bawang putih juga melonjak,” ujarnya.
Demikian pula harga bawang putih juga mengalami kenaikan. Harganya saat in sudah mencapai Rp40 ribu perkilo. Harga normal di pasaran, bawang putih hanya berkisar di angka 18 ribu perkilo.
Nurhaidah, salah seorang warga Mavila Rengganis, Lombok Barat misalnya mengaku kenaikan harga-harga ekbutuhan pokok termasuk sayur-mayur dan bumbu-bumbuan cukup mahal. Tentu saja hal ini menjadi kerepotan untuk mengatur uang belanja harian terkait kenaikan harga pangan ini.
“Bisa jadi sejak adanya informasi kenaikan gaji ataupun pra dan pasca Pemilu harga kebutuhan pokok ini masih saja terjadi. Kita berharap pemerintah dapat mengatasi kenaikan harga pangan yang terus menerus dan mengembalikannya ke harga normal menjelang masuknya bulan Puasa,” harapnya.